Bahaya Penyakit Menular TBC! Puskesmas Cipaku Ciamis Maksimalkan Pelayanan

9 Juni 2023, 13:03 WIB
Ilustrasi Gambar depan pelayanan puskesmas cipaku Kabupaten Ciamis. /Kayan/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Pelayanan penyakit menular TBC di puskesmas Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yaitu salah satu puskesmas yang memiliki Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) dari ke enam puskesmas yang ada di Ciamis.

Alat medis pendukung penanganan Tuberculosis (TBC). Seperti kelengkapan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) ini, hasil kerja alat ini dapat diketahui dalam empat jam.

Petugas Program TBC Puskesmas Cipaku, Rani mengatakan, untuk pelayanan orang dengan TBC di Puskesmas Cipaku itu dipisahkan dari pasien lainnya. Jadi ada ruangan khusus pemeriksaan, dengan tujuan agar mengurangi resiko penularan.

Baca Juga: Jadi Syarat PPDB 2023, Inilah Cara Termudah Menghitung Nilai Rapor SMP Semester 1 hingga 5

"Kenapa pelayanannya kita pisahkan, coba bayangkan saja, satu pasien orang dengan TBC bisa menularkan ke 15 orang," kata Rani kepada Health Jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com saat berkunjung, Jumat (9/6/2023).

Puskesmas Cipaku sangat concern memutus mata rantai penyakit menular tersebut. Niatan mencegah dan mengobati TBC sampai sembuh terlihat dari para petugas program TBC, para kader, penyintas atau relawan TBC yang mumpuni, disiplin, teladan, sigap (jembut bola) dalam hal penanganan kasus TBC.

Kata Rani, mereka mampu membuat orang dengan TBC agar selalu patuh dalam pengobatan, yang positif TBC itu tidak pernah mangkir dari rutin meminum obat, sehingga bisa mencegah pengulangan pengobatan dan dapat tercapainya kesembuhan 100 persen.

"Untuk itu, di sini tidak ada orang dengan TBC resistant obat (RO) atau bakteri kebal jenis Multidrug Resistant (MDR), semuanya TBC sensitif obat (SO) atau jenis bakteri yang mudah diobati," ungkapnya.

Baca Juga: Horor! Hendri Pernah Dimandiin Sosok Hantu Sinden Cantik Penunggu Diskominfo Kabupaten Ciamis

Tenaga medis yang dimiliki oleh Puskesmas Cipaku ini, sumber daya manusianya (SDM) semua memiliki komunikasi persuasif.

Mereka pandai merayu pasien atau orang dengan TBC, yang awalnya menyembunyikan penyakitnya akhirnya mengakui jika dirinya sedang memiliki gejala-gejala mirip penyakit TBC.

Seperti apa gejalanya? misalkan batuk yang tak sembuh dalam kurun waktu lebih dari seminggu, panas dingin dan sering berkeringat di malam hari, dan sering kesemutan. Mereka akan mengakui memiliki gejala itu hingga orang tersebut mau untuk disembuhkan.

Penyakit menular seperti TBC, di masyarakat masih dianggap penyakit yang menakutkan dan memalukan, sehingga masyarakat itu sulit untuk di tes dahak, apalagi masyarakat yang rentan dengan penyakit dan memiliki gejala-gejala TBC.

Baca Juga: Produksi Oli Palsu Capai 312 Ribu Botol Per Hari, Polisi: Dijual ke Toko di Seluruh Indonesia

Puskesmas Cipaku sendiri memiliki cara khusus untuk mengatasi kendala-kendala seperti itu, misalkan para petugas program TBC dengan para kader sering melakukan edukasi dan sosialisasi di pengajian-pengajian.

Atau, bekerjasama dengan program lain, contoh berkolaborasi dengan program penyuluhan HIV/AIDS, program tes tensi darah dan lain-lain.

Tenaga medisnya, kata Rani bisa melayani dan menangani beberapa orang dengan gejala TBC dalam sehari. Termasuk orang tanpa gejala yang minta untuk diperiksa meski belum tentu mengidap TBC.

"Karena orang-orang yang diperiksa di Puskesmas Cipaku ini, bukan hanya masyarakat Cipaku saja, tapi banyak dari luar daerah yang ingin diperiksa dan pengobatan di sini," ucap Rani.

Baca Juga: PMI Berupaya Lebih Dikenal Generasi Muda dan Mahasiswa, Berikut Langkah yang Dilakukan PMI Jabar

"Karena kita juga melayani warga luar Kecamatan Cipaku untuk berobat di Puskesmas Cipaku ini," tukasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler