Berjuang Melawan Kanker Payudara, Perempuan Asal Ciamis Kini Mulai Tersenyum Kembali

22 Mei 2023, 14:08 WIB
Ilustrasi, Banyak kisah seorang penyintas kanker payudara, salah satunya dari Kabupaten Ciamis yaitu Ari Lestari /Tangkapan layar Instagram mayapada hospital

JURNAL SOREANG - Ini kisah hidup Ari Lestari yang berusia 33 tahun Asal Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, penyintas kanker payudara.

Sekitar tahun 2022 lalu, ada sesuatu yang dirasakan Lestari pada bagian dada. Dia merasakan ada benjolan di sekitar payudara sebelah kiri.

"Saat saya sentuh, benjolannya itu tidak terasa sakit," ujar Lestari kepada Jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com Minggu 21 Mei 2023.

Baca Juga: Minimalisir Gangguan Kamtibmas, Polsek Cihaurbeuti Ciamis Patroli Blue Light ke Objek Vital

Saat itu Lestari bercerita kepada suaminya, bahwa dirinya memiliki benjolan di sekitar payudara sebelah kiri.

Karena tak tahu apa arti benjolan tersebut, sehingga suaminya membawa Lestari untuk diperiksa ke Rumah Sakit Dadi Keluarga (RSDK) Ciamis.

Ketika melangkahkan kaki menuju Rumah sakit, tak pernah sedikit pun Lestari sangka akan mendapati kenyataan yang menyakitkan.

"Setelah registrasi selesai dilakukan, saya diminta menjalani tes darah. Esoknya, saya perlu kembali lagi ke rumah sakit ini untuk menjalani pemeriksaan lain, mulai dari USG payudara, pemeriksaan jantung, pemeriksaan thorax, dan rontgen dada," ungkap Lestari.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Drakor Tale of the Nine Tailed! Simak Sinopsisnya Disini

Masing-masing tes itu dilakukan di waktu yang berbeda-beda. Hal ini mengharuskan Lestari bolak-balik ke rumah sakit. Akan tetapi, beruntungnya Lestari memiliki suami yang selalu setia untuk berusaha menemani setiap kali menjalani pemeriksaan.

Setelah semua pemeriksaan selesai dan hasilnya disampaikan oleh dokter yang menangani penyakit Lestari. Dokter menjelaskan bahwa hasil tes Lestari harus dioperasi.

"Sontak saya kaget mendengar ucapan dokter, sedih yang membuat saya tidak bisa berkata apa-apa," jelas Lestari.

Saat itu dokter mengatakan bahwa benjolan yang ada di payudara Lestari harus dioperasi karena ukurannya cukup besar. Ia lanjut menjelaskan bahwa tidak hanya benjolannya saja, seluruh payudara sebelah kirinya perlu diangkat.

Baca Juga: 5 Cara Bangun Keluarga Harmonis Cinta Ala Fakultas Sains dan Teknologi UIN Bandung, Apa Saja?

"Itu artinya, saya hanya punya satu payudara saja nanti. Mendengar hal tersebut, pikiran saya tiba-tiba seperti kosong," ungkapnya.

Akan kehilangan satu payudara menimbulkan rasa takut dan cemas di dalam hati Lestari sebagai perempuan. Sekuat tenaga Dia coba enyahkan berbagai pikiran buruk. Karena Lestari ingin berjuang untuk sembuh.

"Beruntung saya memiliki suami, anak, dan keluarga, yang terus memberi saya dukungan agar mengikuti saran dokter untuk menjalani operasi," terang Lestari.

Baca Juga: Instagram Down Lagi! Berikut Alasan mengapa Instagram Mengalami down, Begini Penjelasannya

Operasi pengangkatan payudara Lestari berjalan dengan lancar, dan setelah sekitar 5 hari diopname, Dia diperbolehkan pulang ke rumah.

Walaupun operasi berjalan lancar, ada rasa sedih yang dirasakan Lestari dan suaminya. Operasi pengangkatan payudara itu pada awal bulan ramadhan 2022. Yang artinya, Lestari dan keluarga tidak bisa merasakan bulan suci ramadhan seperti keluarga lain.

Pada hari raya lebaran tiba, Lestari hanya bisa terbaring di kamar. Tidak bisa melakukan apa-apa. Padahal orang lain sibuk menyiapkan segala hal untuk menyambut hari kemenangan dan solat ied bareng keluarga.

"Apalah daya, saya tidak bisa menemani suami dan anak untuk merayakan hari kemenangan dan solat ied, untuk berjalan di dalam rumah pun saya tak sanggup," ucapnya.

Baca Juga: Fast X Tampilkan Musuh Baru Yang Diperankan Tokoh Pemeran ‘Aquaman’ dan Post-Credit di akhir Film.

Jadwal pemeriksaan luka operasi bertepatan dengan keluarnya hasil pemeriksaan pantologi anatomi. Dari hasil pemeriksaan ini, dokter menyimpulkan bahwa benjolan pada payudara Lestari kemungkinan besar mengarah pada kanker payudara.

"Ketika menjalani operasi, saya sempat berharap bahwa benjolan di payudara ini bukanlah penyakit kanker. Namun malang tak dapat saya lawan," ucap Lestari sambil berlinang air mata.

Lewat tes diagnosis kanker payudara ini dengan hasil pantologi anatomi sebelumnya, dokter menyimpulkan bahwa Lestari mengidap kanker payudara stadium dua.

"Seketika tubuh saya lemas, dan saya menangis sejadi-jadinya," terang Lestari.

Baca Juga: Ramalan Libra: Karir, Keuangan, dan Percintaan, Jangan takut untuk mengungkapkan perasaan Kamu

Butuh waktu bagi Lestari untuk menghadapi kenyataan tersebut. Operasi yang sudah dilakukan tidak lantas membuat Dia terbebas dari penyakit kanker.

Masih ada pengobatan lain yang perlu Dia ikuti. Artinya, perjalanan Lestri dalam melawan penyakit kanker masih cukup panjang.

"Saya juga harus menjalani kemoterapi di rumah sakit. Perawatan ini dilakukan untuk membunuh sisa-sisa sel kanker yang mungkin masih ada di dalam tubuh saya," ungkap Lestari.

Lestari harus menjalankan delapan kali kemoterapi di RSDK Purwokerto selama tiga minggu sekali.

Baca Juga: La Liga : Real Valladolid Diprediksi akan Tunduk 1-2 dari Barcelona

Selama kemoterapi, dokter menyuntikkan selang infus yang berisi obat-obatan kemo. Pemberian obat ini bisa memakan satu sampai tiga jam.

Berat memang menjalani pengobatan kanker ini, mulai dari menahan rasa nyeri yang kadang muncul saat disuntik hingga efek samping obat-obatan yang diberikan.

"Efek samping kemoterapi bisa membuat saya seminggu penuh beristirahat di rumah. Saya terus merasa lemas dan mual setelah kemoterapi, sampai tidak bisa makan nasi bahkan minum air putih selama berhari-hari," papar Lestari.

Sebelumnya, dokter memang sudah mengingatkannya mengenai efek samping ini, termasuk kebotakan.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Sagitarius: Ramalan Karir, Keuangan, dan Percintaan, berhati-hatilah dalam pengeluaran impuls

"Ternyata benar, semakin hari rambut saya semakin rontok hingga habis tak tersisa. Saya ikhlas menerima semua ini, terlebih suami saya yang selalu setia menemani dan mengurus saya dengan keadaan seperti ini," ungkapnya.

Perjalanan kisah hidup Lestari dalam berjuang melawan kanker payudara kini berangsur membaik, dan sedang dalam tahap penyembuhan.

Saat ini, sudah memasuki bulan ramadhan ke dua pasca operasi pengangkatan payudara bagi Lestari. Kini, Dia mulai sedikit demi sedikit beraktivitas kembali seperti biasanya dan bercengkrama dengan keluarga yang Ia sayangi di rumah.

Atas kuasa tuhan dan kekuatan tekad Lestari dalam berjuang melawan kanker payudara ini, kini di hari raya idul fitri 2023 bisa tersenyum kembali. Dan ramadhan kali ini seolah menjadi nyawa ke-2 bagi lestari, dimana sepercik kebahagiaan bisa Ia rasakan bersama keluarga.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Sagitarius: Ramalan Karir, Keuangan, dan Percintaan, berhati-hatilah dalam pengeluaran impuls

Tentu, hari raya yang penuh dengan suka cita ini adalah anugerah terindah bagi keluarga Lestari. Dan Ia berharap dirinya segera sembuh total.

"Sebab dikatakan orang-orang bahwa kanker payudara itu faktor keturunan, tetapi saya berharap ini menjadi terakhir, anak-anak saya nanti tidak mengalami melawan penyakit seperti saya ini," ungkapnya.

Sosok Lestari yang kuat ini tidak terbentuk dengan sendirinya. Ada dukungan dari keluarga, anak-anak, terutama dari suami tercintanya.

Lestari merasa sangat beruntung, bahwa kondisinya masih jauh lebih baik. Walaupun dokter menyatakan Dia mengidap kanker payudara stadium dua, sel kanker belum menyebar ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Dirinyapun yakin bisa sembuh.

Baca Juga: La Liga : Real Sociedad Diramal akan Menang 2-1 atas Almeria

"Untuk diri saya sendiri dan pejuang kanker lainnya, jangan pernah berhenti untuk berjuang karena penyakit ini harus kita lawan agar kita bisa hidup lebih baik," tukasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler