JURNAL SOREANG - Kegiatan masyarakat yang peduli lingkungan ini patut ditiru, selain ikut menjaga kebersihan dari sampah yang menumpuk, juga mendapat keuntungan.
Dari pada membuang begitu saja sampah ke tempat pembuangan, ada alternatif lain yakni menyetorkannya kepada Bank Sampah.
Di Kota Bandung terdapat beberapa titik lokasi Bank Sampah yang didirikan secara swadaya maupun Bank Sampah Induk yang dibentuk oleh Pemkot Bandung, sebagai program terintegrasi dengan Gerakan Kang Pisman.
Program edukasi yang bermanfaat ini telah membuktikan bahwa sekali pun sudah menjadi sampah, tetap memiliki nilai guna ekonomis.
Beberapa Rukun Warga di Wilayah Kota Bandung berhasil membuktikannya, dengan mengumpulkan sampah yang telah dipilih terlebih dahulu sesuai jenisnya, setelah disetorkan bisa mendapatkan hingga total Rp6 Juta Rupiah.
RW mana saja yang telah mendapatkan Rezeki nomplok dari hasil mengumpulkan sampah?
Yang pertama, Linggar Selatan membentuk Bank Sampah Unit 4 dan 5 dan mendapatkan Rp3.130.000.-
Baca Juga: Polemik Pencopotan Brigjen Endar oleh KPK Berbuntut Panjang, Begini Tanggapan Kapolda Metro Jaya
Kedua, BSU RW 1 Pasir Layung GVR mendapatkan Rp2.518.125.-
Ketiga, BSU RW 1 Sarijadi mendapatkan Rp2.178.505.-
Keempat, BSU RW 3 Sarijadi mendapatkan Rp3.005.005.-
Kelima, BSU RW 5 Cipedes (Karimbi Abra) mendapatkan Rp5.053.760.-
Keenam, BSU RW 8 Sukapada mendapatkan Rp3.564.920.-
Ketujuh, BSU RW 11 Sekeloa mendapatkan RpRp3.250.425.-
Kedelapan, BSU RW 13 Cicadas mendapatkan Rp433.000.-
Kesembilan, RW 14 Tamansari mendapatkan Rp6.294.375.-
Dari kegiatan gotong royong disetiap RW yang membentuk Bank Sampah Unit (BSU) sampah yang terkumpul dapat dicarikan menjadi pundi rupiah di Bank Sampah Induk terdekat.
Baca Juga: Waspada 3 Ciri atau Tanda Orang yang Lelah Secara Mental, Kenali Cirinya Sebagai Berikut
Direktur Bank Sampah Induk Kota Bandung Elis Sholihat menyampaikan, data pencairan nasabah dari hasil mengumpulkan sampah bisa mencapai ratusan juta rupiah.***