Sekjen MUI Pusat: Pimpinan Al Zaytun Terindikasi Jaringan NII KW 9, Mengapa Tidak Ditindak?

10 Mei 2023, 11:10 WIB
Jajaran MUI Jabar dan MUI kabupaten/kota serta ormas Islam dalam silaturahimi di Hotel Puri Khatulistiwa /Sarnapi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG- Sekjen MUI Pusat KH. Emirsyah Tambunan menyatakan, Pesantren atau  Ma’had Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memang kerap menuai kontroversi.

"Sederet kontroversi dari Ponpes Al Zaytun ini sebenarnya sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat melalui bentukan tim peneliti khusus sudah mengungkap sederet fakta dan temuan pada 2002 terkait pesantren ini," kata Biya Emirsyah saat silaturahimi MUI Jabar di Hotel Puri Khatulistiwa, Rabu 10 Mei 2023.

Mengenai keterkaitan pimpinan Al Zaytun dengan NII, Buya Emirsyah menyatakan, pihak keamanan harus bersikap sebab NKRI harga mati.

 

"Harus telusuri soal keterkaitan ini sehingga jelas sebab tak boleh ada NII dalam NKRI," katanya.

Dia menambahkan, Tim MUI pusat melakukan kerja keras selama empat bulan karena tidak ingin meneliti di permukaan.

" Kajian pustaka dan dokumentasi dilakukan dengan mengambil semua sumber yang dapat memberikan informasi komprehensif tentang sejarah, latar belakang berdirinya, serta sistem pendidikan di Al Zaytun," katanya.

Kontroversi Al Zaytun itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya. Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya.

Baca Juga: Viral! Cara Ibadah Shalat Idul Fitri di Pesantren Al Zaytun Indramayu, Begini Sikap Tegas MUI Jabar

Berikut 3 temuan MUI pusat pada 2002 lalu.

1. Ditemukan indikasi kuat adanya relasi dan afiliasi antara Al Zaytun dengan organisasi NII KW IX, baik hubungan yang bersifat historis, finansial, dan kepemimpinan.

2. Terdapat penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktikkan organisasi NII KW IX seperti mobilisasi dana yang mengatasnamanakan ajaran Islam yang diselewengkan, penafsiran ayat-ayat Alquran yang menyimpang dan mengafirkan kelompok di luar organisasi mereka.

3. Ditemukan adanya indikasi penyimpangan paham keagamaan dalam masalah zakat fitrah dan kurban yang diterapkan pimpinan Al Zaytun sebagaimana dimuat dalam majalah Al Zaytun.

 

Persoalan Al Zaytun terletak pada aspek kepemimpinan yang kontroversial (AS Panji Gumilang dan sejumlah pengurus yayasan) yang memiliki kedekatan dengan organisasi NII KW IX.

" MUI diharapkan dapat mengambil inisiatif dan langkah-langkah konkret untuk membenahi masalah kepemimpinan di Al Zaytun. Tentu perlu mengambil keputusan yang sangat bijak dan arif menyelamatkan pondok pesantren Al-Zaytun dengan berdasarkan pada prinsip kemaslahatan umat," katanya.***

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang FB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler