JURNAL SOREANG - Imbas dari penyitaan 200 ball pakaian bekas oleh Polda Jabar dan Kemendag, Ketua Paguyuban Pasar Cimol Gedebage, Rusdianto mengatakan para pedagang sepakat untuk tidak berjualan sejak Selasa, 21 Maret 2023.
Hingga saat ini pasar Cimol Gedebage sementara berhenti beroperasi.
"Kalau pedagang memang tidak ada larangan (berjualan), cuman karena ada dampak kemarin (penyitaan bal pakaian impor bekas). Supaya masalah bisa reda, makanya kami tutup," ucapnya.
Rusdianto mengatakan belum mengetahui pasti. "Kalau kita ditutup sementara dulu, dibukanya kapan, kita belum tahu. Melihat kondisi saja kedepannya," kata Rusdianto. Terkait berapa lama pasar ditutup untuk dan dibuka kembali.
Dari kejadian penyitaan ini Rusdianto menyebut ada sekitar 1.100 pedagang yang terdampak akibat penutupan Pasar Cimol Gedebage.
Penutupan tersebut juga imbas dari tidak adanya pasokan barang thrifting ke pedagang di Pasar Cimol Gedebage.
Baca Juga: Mau Mendapat Berkah Selama Bulan Ramadhan, Lakukan Tips Berikut Agar Khatam Al-Qur'an
Meskipun begitu penutupan itu bersifat inisiatif para pedagang, dia pun berharap agar pemerintah lebih memperhatikan nasib para pedagang yang kehilangan mata pencaharian akibat larangan penjualan pakaian thrifting tersebut.
"Di sini juga bukan pakaian bekas saja, tapi ada yang menjual baju baru, tas baru, sepatu baru, itu juga kiosnya ikut tutup," katanya.
"Kalau sehari tidak jualan sehari tidak bisa makan. Ini kita jualan tidak mencari penghasilan yang 'wah', yang penting bisa memperpanjang hidup saja," ucapnya.
Untuk saat ini, gerbang Pasar Cimol Gedebage ditutup oleh petugas keamanan setempat.
Para petugas juga melakukan pemberitahuan pada masyarakat yang berkunjung terkait ditutupnya aktivitas perdagangan di pasar itu.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang