Buya Said Aqil Siradj: Tidak Ada di Al-Quran yang Menyebut Ummatan Islamiyyatan, Ini Maksudnya

31 Oktober 2021, 07:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj saat membuka Konferwil PWNU Jabar /Jabar.nu.or.id/

JURNAL SOREANG-  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj dalam menyatakan, di dalam Nash Al-Quran tidak ditemukan adanya istilah ummatan Islamiyyatan apalagi ummatan arabiyyatan.

Hal itu dikatakan Buya Said dalam sambutan saat membuka secara resmi Konferensi Wilayah (Konferwil) XVIII NU Jawa Barat, di Hotel Grand Asrilia Kota Bandung, Sabtu 30 Oktober 2021.

Pria asal Palimanan, Kabupaten Cirebon ini menjelaskan bahwa umat Islam, khususnya NU akan terus menjadi kelompok yang ummatan wasathan.

Baca Juga: Soal Tasharuf Zakat Fitrah hingga Perda Pesantren, Jadi Pembahasan Komisi Bahtsul Masail Konferwil NU Jabar

Yakni, umat yang dapat hadir membangun agama, masyarakat, budaya, peradaban, sosial kemasyarakatan, ekonomi, kemanusiaan, dan politik.

Namun Buya Said kembali menegaskan wasathiyyah atau pertengahan itu bisa diraih jika diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.

“Dalam Al-Quran tidak ada terminologi ummatan islamiyyatan atau ummatan arabiyyatan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah lebih mementingkan kapasitas dan kualitas bukan lambang atau papan nama,” ujarnya.

Baca Juga: PWNU Jabar Dipimpin Wajah Baru, Gus Hasan Tersingkir dalam Voting

Buya Said juga mengingatkan bahwa NU memiliki tiga kekayaan (kekuatan) yaitu sosial kemasyarakatan, budaya, dan simbolik, yang harus dijaga bersama.

Sebelumnya, Ketua PWNU Jabar periode 2016-2021 KH Hasan Nuri Hidayatullah atau Gus Hasan menyatakan bahwa kemandirian organisasi tidak bisa ditawar lagi.

Kemandirian ekonomi umat dan jam’iyah (organisasi) harus menjadi prioritas utama.

“PWNU periode 2016-2021 telah berusaha meletakkan dasar-dasar kemandirian organisasi ini,” ujar Gus Hasan.

Baca Juga: Inilah Proses Pemilihan Ketua PWNU Jabar yang Berakhir Sampai Dinihari, Tidak Langsung Voting Ketua Syuriyah

Pengasuh Pesantren As-Shiddiqiyah III Cilamaya, Karawang,  itu menjelaskan salah satu upaya menuju kemandirian itu adalah dengan penataan kelembagaan.

Itulah yang menurutnya, menjadi latar belakang diadakannya NU Jabar Award, sebuah penghargaan berkenaan dengan tata kelola organisasi.

Sedangkan Rais Syuriyah.PWNU Jabar periode 2016-2021, KH Muhammad Nuh Addawami, dalam khutbah iftitahnya mengingatkan bahwa orang yang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi kepentingan orang lain.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU KH. Said Agiel Siradj Hadir di STMIK AMIK Bandung, Ratusan Pengusaha NU juga Hadir

“Sayangilah orang-orang yang ada di muka bumi, maka mereka yang ada di langit akan menyayangimu,“ ujarnya mengutip sebuah hadits Nabi SAW.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutan  virtualnya mengatakan bahwa PWNU adalah mitra utama, strategis, dan terdepan bersama Pemprov Jawa Barat dalam membangun ekonomi, dakwah Islam dan membangun keumatan di Jawa Barat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: LTTNU Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler