Ketua DPRD Ciamis Lakukan Diskusi dengan DPP Gerakan Hejo Soal Penanggulangan Sampah versi 'KaMiSaMa'

22 September 2021, 13:15 WIB
Ketua DPRD Ciamis Lakukan Diskusi dengan DPP Gerakan Hejo Soal Penanggulangan Sampah versi KaMiSaMa dan ‘StungtaXPindad /ASEP GP/jurnal soreang

 

JURNAL SOREANG- Dalam kaitan peringatan World Clean Up Day (WCUD) pada Sabtu, 18 September 2021, di Gedung Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis Jl. Jend. A Yani No 134 Ciamis, Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Nanang Permana, SH selesai mengikuti peringatan WCUD bersama Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menggelar diskusi kelompok

Diskusi penanggulangan sampah dengan jajaran DPP Gerakan Hejo (GH) dari Bandung, beserta salah satu divisi GH yakni Hejotekno. 

Lembaga ini sehari-hari mengkaji dan menangani persampahan dari sudut pandang inovasi teknologi tepat guna.

Baca Juga: Mengejutkan! Ditemukan Sampah di Palung Mariana, Titik Terdalam di Bumi yang Menyimpan Jutaan Misteri

 Nanang Permana dikenal sebagai Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Ciamis, dan Ketua Cabang DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan & Lingkungan Tatar Sunda) Kabupaten Ciamis selaku organisasi peduli lingkungan besutan tokoh Jabar Solihin GP.

Nanang menyatakan mengundang khusus Ketua DPP Gerakan Hejo, Eka Santosa dan tim Hejotekno yang diketuai oleh Betha Kurniawan.

Rupanya Nanang Permana merasa penasaran, penanggulangan sampah yang berlabel ‘tuntas di hulu’ itu seperti apa?

”Penasaran saya dan Kang Eka serta tim Hejotekno, bertemu tak sengaja di Pangandaran. Kala itu akan membahas implementasi konsep KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri). Ini program tuntaskan sampah dibantu mesin ramah lingkungan StungtaXPindad, dan KaMiSaMa," katanya.

Baca Juga: Ormas Islam LDII Canangkan Pilah Sampah dari Rumah, MUI Apresiasi Gerakan dalam Lestarikan Bumi

Pola ini sebenarnya dicanangkan dulu, untuk program 10 Bali di Indonesia oleh Kemenko Marinvest Luhut Binsar Panjaitan. "Kenapa tidak, Kang Eka saya ajak ke sini dulu, kita diskusikanlah,” ujarnya, Sabtu 18 September 2021.

Saat ditanya Nanang Permana, apakah KaMiSaMa dan StungtaXPindad yang sudah menasional ini, akan menjadi bahan pertimbangan ikut menuntaskan masalah persampahan di Ciamis?

“Bisa saja, mengapa tidak? Namun kan, nanti kita jadwalkan pertemuannya dengan eksekutif dan dinas terkait. Nantilah, kita akan bahas secara tuntas dengan waktu tersendiri," katanya.

Baca Juga: Kerap Menumpuk, Ini yang Dilakukan Pasar Induk Caringin Bandung agar Sampah Tertangani

Masih kata Nanang Permana yang hari itu bersama Herdiat Sunarya dan jajarannya, turut me-launching Smart Drop Box, yakni teknologi terbarukan pengelolaan sampah. Dalam hal ini, khususnya botol plastik dikaitkan dengan ‘dompet digital’ untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga (listrik, air, asuransi, dll).

“Pak Bupati tadi dalam laporannya sukses menggugah 157.000 relawan di 300-an titik desa, dan kecamatan di kabupaten Ciamis. Di aksi nyata ini terkumpul sampah organik 7,8 ton, sampah anorganik 12 ton, dan sampah residu kira-kira ada 8 ton,” terang Nanang Permana.

Sementara itu Eka Santosa menyatakan, Kang Nanang adab sahabat sejak lama. Lama dikenal kepeduliannya terhadap lingkungan, kan tergabung di DPKLTS.

Baca Juga: Masalah Sampah Kian Memuncak, Indonesia Darurat Sampah

"Kita sepakat, sampah itu harus kita kendalikan. Tadi ada residu 8 ton dalam satu gerakan dari Pak Bupati Ciamis pada hari WCUD. Yang residu Itu bagian kami, dikerjakan mesin ramah lingkungan StungtaXPindad, melalui KaMiSaMa. Residunya nanti hanya tinggal 5% saja," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler