JURNAL SOREANG - Pesta syukuran atau hajatan khitanan yang digelar salah seorang warga di Kampung Tipar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu 16 Mei 2021 berujung petaka.
Pasalnya, puluhan warga diduga keracunan usai menyantap makanan yang disajikan dalam hatajan teresebut. Hal ini disampaikan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni.
"Dari hasil pendataan jumlah warga yang diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap makanan hajatan di RT. 47/10, Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat tersebut mencapai 26 orang," jelasnya dikutip Jurnal Soreang dari Antaranews.
Baca Juga: Heboh! Oki Setiana Dewi Pernah Jadi Istri Siri Uje? Berikut Faktanya
Kronologinya pada Minggu 16 Mei 2021 sekitar pukul 08.00 hingga 14.00 WIB diadakan syukuran khitan di rumah DN yang mengundang warga sekitar serta kerabatnya. Diperkirakan ada 100 orang hadir dalam dalam hajatan tersebut.
Singkat cerita, warga pun menyantap sajian berupa berbagai jenis makanan berat maupun ringan serta buah-buahan yang disediakan dalam hajataan tersebut.
Tidak ada kecurigaan makanan itu beracun, sebab warga yang makan pun tidak mengalami gejala keracunan, seperti mulas, pusing, mual hingga muntah.
Baca Juga: Vaksinasi Gotong Royong Resmi Dimulai, Gus AMI Minta Semua Perusahaan Ikutkan Karyawannya
Namun gejala keracunan usai menyantap makanan yang dihidangkan dalam hajatan itu baru dirasakan warga berselang dua hari tepatnya pada Selasa 18 Mei 2021.
Walhasil sebanyak 26 warga dilarikan ke RSUD Sekarwangi, namun hingga kini hanya sembilan orang saja yang masih menjalani perawatan selebihnya sudah dinyatakan sembuh.
Humas RSUD Sekarwangi Cibadak Ramdansyah mengatakan sembilan warga yang diduga keracunan tersebut terdiri dari delapan orang dewasa dan satu anak-anak yang merupakan warga Kampung Cirende, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.
Baca Juga: Terus Berlanjut, Serangan Udara Militer Israel Tewaskan 217 Warga Gaza Palestina
"Indikasinya mereka keracunan makanan sesuai dari pengakuan dan melihat gejalanya, sebagian warga sudah diizinkan pulang, tapi mereka yang kondisinya masih kurang stabil diwajibkan untuk rawat inap," katanya.
"Dari hasil keterangan warga yang mengalami gejala keracunan mayoritas merasakan mual, sakit hingga muntah. Namun saat ini, kondisi kesehatan warga yang mengalami keracunan sudah berangsur pulih," tambahnya.***