Guna Mudah Diakses, Pemprov Jabar Kembangkan Peta Interaktif Penularan Virus Covid-19 di Level Desa

Sam
18 Mei 2021, 19:57 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat/

JURNAL SOREANG - Untuk mengembangkan peta interaktif tentang penularan virus Covid-19 di level desa di Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjalin kemitraan analitika dengan Pulse Lab Jakarta (PLJ) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil optimistis peta interaktif tersebut dapat membantu pengambilan keputusan terkait Covid-19 di Jabar.

Dengan peta interaktif, kata Ridwan Kamil, data-data yang rumit terkait penanganan pandemi Covid-19 dapat disederhanakan dan dikonsumsi dengan mudah oleh masyarakat umum.

Baca Juga: 1300 Pegawai Non ASN dapat Tambahan Honorarium Satu kali Gaji untuk Lebaran kali Ini, Berikut Penjelasannya

Apalagi, Pemda Provinsi Jabar memegang teguh prinsip "good data, good standing, bad data, bad standing" dalam mengambil kebijakan, khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Tidak boleh ada lagi keputusan tanpa data yang valid, tidak boleh lagi bertengkar masalah data, tidak boleh lagi orang mengambil keputusan tanpa keilmiahan," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat audiensi dengan Jabar Digital Service, PLJ, dan Bappenas, via video konferensi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (11/5/2021).

Selain itu, Ridwan Kamil berharap, tampilan peta interaktif pun harus user friendly supaya mudah diakses masyarakat.

Baca Juga: Cegah Klaster Wisata, Pemprov Jabar Himbau Pengelola Destinasi Wisata dan Wisatawan Taat Prokes

"Untuk menyempurnakan proses pembangunan (termasuk penanganan Covid-19) menjadi lebih cepat dan lebih akurat, kita harus mempunyai sistem data yang mudah digunakan dan komprehensif," ucapnya.

Kang Emil pun menuturkan, pendekatan inovasi data dan transformasi digital, serta kolaborasi menjadi faktor krusial dalam menghadapi dan memitigasi pandemi Covid-19.

“Saya sangat menghargai kolaborasi bersama ini karena seyogyanya keadaan pandemi ini harus dihadapi dan dimitigasi bersama-sama melalui inovasi baru. Maka saya menyambut baik hal-hal seperti ini," tuturnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Akui Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Lambat, Dipengaruhi Beberapa Faktor, Ini Penjelasannya

Hal senada dikatakan Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Bappenas Mohammad Irfan Saleh. Menurutnya, kemitraan analitika dan data inovasi menjadi hal penting untuk merespon pandemi Covid-19.

“Kemitraan analitika dan data inovasi menjadi penting untuk respon yang efektif terhadap Covid-19 di Indonesia," kata Mohammad Irfan.

Sebuah wilayah dapat dianggap memiliki risiko penularan yang tinggi apabila memiliki jumlah kasus positif Covid-19 yang tinggi. Namun demikian, ada beberapa faktor selain data kasus positif yang juga berkontribusi terhadap potensi penularan Covid-19 di sebuah wilayah.

Baca Juga: Seorang Pria Bobol Kotak Amal Dua Masjid di Cimahi, Aksinya Terekam CCTV

Untuk memberi gambaran situasi dengan lebih akurat, Peta Interaktif Covid-19 Jawa Barat ini melakukan analisa sampai tingkat desa melalui metode penggabungan data administratif (PODES) dengan data alternatif (Facebook population density), guna mendapatkan data dan informasi yang lebih lengkap.

Kepala Pulse Lab Jakarta Petrarca Karetji mengatakan, penggabungan data alternatif dengan data administratif dalam memahami potensi dan risiko penularan Covid-19 dapat membantu pengambil kebijakan dalam mengidentifikasi dan merancang inovasi.

"Intervensi yang tepat sasaran dalam penanganan Covid-19 di Jawa Barat dapat dicapai dengan bantuan inovasi data. Seperti misalnya menentukan peningkatan protokol kesehatan, penentuan buka tutup fasilitas umum, dan sebagainya," imbuh Petrarca Karetji.

Baca Juga: Patut Ditiru! Gelar HUT ke-3, IJTI Sumedang Beri Bantuan Karpet untuk Masjid

Pulse Lab Jakarta merupakan fasilitas inovasi bersama dari Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia yang juga bertindak sebagai mitra teknis pada pengembangan peta interaktif ini.

Kini, peta interaktif Covid-19 dapat diakses oleh publik melalui situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) di laman (https://pikobar.jabarprov.go.id/transmission-potential). Melalui peta ini, publik dapat mengidentifikasi desa-desa di Jawa Barat berdasarkan tingkat potensi serta risiko terhadap penularan Covid-19.

Ke depan, peta ini diharapkan dapat terus mendukung pengambilan keputusan Pemerintah Jawa Barat dalam membuka kantong-kantong daerah untuk kegiatan ekonomi, sosial dan pendidikan seperti pembukaan kembali sekolah, tempat wisata, maupun tempat ibadah. Dalam adaptasi dan penggunaan lanjutannya, peta ini juga diharapkan dapat memberikan ide inovasi baru untuk replikasi dan penerapan di wilayah lain.

Baca Juga: Lakukan Pembunuhan Berencana, Mahasiswa Asal Sukabumi, Terancam Hukuman Mati

Inisiatif pengembangan Peta Interaktif Covid-19 Jawa Barat ini digagas melalui kemitraan analitika antara Jabar Digital Service bersama dengan Pulse Lab Jakarta dan Pusdatinrenbang Bappenas, serta didukung oleh UNICEF dan pemerintah Australia.***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler