Wow, Ratusan Ribu Remaja Masjid Ikuti Penutupan Pesantren Digital IRMA Sekaligus Peringatan Nuzulul Quran

30 April 2021, 16:19 WIB
Tangkapanayae zoom penutupan pesantren ndigital IRMA Jabar /IRMA Jabar/

JURNAL SOREANG- Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat melaksanakan penutupan pesantren digital sekaligus peringatan malam Nuzulul Quran pada 16 Ramadhan yang diikuti oleh 220.856 siswa SMA/SMK/MA se-Jawa Barat melalui Zoom dan disiarkan langsung di youtube channel IRMA Jawa Barat.

Ketua Panitia, Rifa Anggyana mengatakan,  pesantren digital dimulai dari kultum menjelang buka puasa dengan penceramah mulai dari Kepala Kemenag Jawa Barat, Kasi Pelayanan Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Guru Pendidikan Agama Islam, pembina, pengurus IRMA dan lainnya.

"Pesantren digital tujuannya agar para siswa di rumah tetap semangat dalam belajar Al-Quran, kitab kuning, motivasi dan materi tentang peran IRMA di sekolah sebagai ajang sosialisasi IRMA ke setiap sekolah," kata Rifa, Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: IRMA Jabar Adakan Lomba MTQ, Dakwah Digital, dan Lagu Islami Daring Se-Jawa Barat, Ada Hadiah Wah dari Disdik

Dalam pesantren digital ini juga ada beberapa perlombaan yakni lomba profil IRMA sekolah, MTQ, Dakwah Digital dan Lagu Islami yang semuanya disponsori oleh bank Bjb dengan total hadiah Rp19 juta. "Dengan rincian masing-masing untuk juara 1 Rp 2,5 juta, juara 2 Rp1,5 juta,- dan juara 3 Rp 750 ribu. Semoga para juara terus aktif dan meningkatkan prestasinya serta bisa memotivasi bagi teman-temannya di sekolah," ujarnya.

IRMA Jawa Barat akan terus mendukung program-program pemerintah menuju Jabar Juara Lahir Batin, Jabar Masagi yang cerdas dan berkarakter.

"Kaarena anak-anak kita ini merupakan aset masa depan yang akan meneruskan estafet kepemimpinan, kita doakan juga buat para anak-anak kita nantinya bisa memimpin di negeri ini," katanya.

Baca Juga: Pelajar dan Mahasiswa Diangggap Kurang Sopan dalam Memanfaatkan Media Digital, Ini Komentar Kemendikbud

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, H. Dedi Supandi mengatakan  pandemi Covid-19 yang melanda belahan negeri termasuk Jawa Barat, telah menguji masyarakat dan juga kita untuk senantiasa berikhtiar dan bersabar dengan tetap beraktivitas terlebih beribadah sesuai dengan tuntunan agama.

Dinas Pendidikan Jawa Barat, mengapresiasi pelaksanaan pesantren digital yang digagas oleh IRMA Jawa Barat sejalan dengan cita-cita dalam membentuk manusia berkarakter di Jawa Barat.

"Pemerintah Jawa Barat selalu berkomitmen untuk membangun karakter insan di Jawa Barat secara optimal.  Terciptanya manusia yang unggul khas Jawa Barat yang ditandai dengan empat indikator, yaitu fisik yang sehat berilmu, beriman, dan memiliki akhlak yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, IRMA Jabar Terbitkan Buku Panduan dan Pesantren Digital

Jabar Masagi adalah inti dari program dengan mengoptimalkan potensi kearifan lokal di tanah Jawa Barat melalui aspek yaitu, Niti Surti atau belajar untuk merasakan, Niti Harti atau belajar untuk mengetahui, Niti Bukti atau belajar untuk melakukan dan tentunya yang keempatnya adalah kita harus mencapai pada Niti Bakti atau belajar untuk hidup bersama.

"Oleh karena itu, keempat aspek ini di kolaborasikan menjadi Niti jadi atau Niti Harmoni. Itulah pembentukan karakter yang kuat yang tentu tidak dapat terbangun hanya dari bantuan guru di sekolah saja. Namun perlu juga dukungan dari keluarga dan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dari program penguatan pesantren digital seperti kegiatan yang digagas hari ini oleh IRMA Jawa Barat," katanya.

Banyak hal yang dilakukan dalam kegiatan Ramadhan tahun ini dari mulai adanya pesantren digital, ada juga kajian Islami, Ngopi Bareng singkatan dari ngobrol pendidikan Islam, termasuk juga kita lakukan kemarin kegiatan rantang siswa, Bubos, penulisan mushaf Al-Quran.

Baca Juga: Setahun Pandemi Covid-19, Ekstrakurikuler IRMA Tetap Padat Kegiatan dengan Dakwah Digital

Sekali lagi, Dinas Pendidikan Jawa Barat mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada para juara baik itu juara profil IRMA sekolah, MTQ, Dakwah Digital, dan Lagu Islami dalam kegiatan pesantren digital IRMA Jawa Barat.

Tanggal 15 Juli sampai dengan 7 Agustus kita pun juga mengeluarkan kebijakan yang sama dengan Desember tahun 2020 tentang pembelajaran tatap muka boleh dilakukan dan dapat dibuka di daerah yang memiliki zonasi hijau.

"Tentunya di bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2021 satu kebijakannya adalah silakan dilakukan tatap muka apabila pemerintah daerah atau gugus tugas kabupaten/kota sudah memberikan izin pada satuan pendidikan. Sebaliknya satuan pendidikan sudah memenuhi syarat maka pembelajaran tatap muka diperbolehkan namun tidak diwajibkan," katanya.

Baca Juga: Memprihatinkan, Literasi Digital Generasi Muda Masih Rendah, Lebih Senang Nonton YouTube dan Game

Kebijakan bulan Juli yang akan datang pada tahun ajaran baru sampai dengan Desember tahun 2021 kita sudah mengeluarkan kebijakan yang kita namakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menjalankan adaptasi kebiasaan baru.

Hasil evaluasi yang pernah dilakukan pembelajaran tatap muka masih menjadi mayoritas pilihan yang dapat menimbulkan pembentukan karakter yang lebih dari hanya sekedar pembelajaran jarak jauh. "UNICEF menyampaikan pesan bahwa segala upaya harus kita lakukan agar sekolah bisa buka kembali," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler