Polisi Amankan Kelompok yang Berencana Menyerang Tempat Penghitungan Suara di Pennsylvania

- 6 November 2020, 22:16 WIB
Ilustrasi aksi penembakan di Kota Wina, Austria: Terduga pelaku teror di Wina yang ditembak mati mengumumkan aksi serangannya di Instagram dan berjanji akan setia kepada ISIS.
Ilustrasi aksi penembakan di Kota Wina, Austria: Terduga pelaku teror di Wina yang ditembak mati mengumumkan aksi serangannya di Instagram dan berjanji akan setia kepada ISIS. /Pixabay/stevepb

JURNAL SOREANG - Kepolisian Philadelphia mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki dugaan rencana penyerangan Pennsylvania Convention Center yang notabene merupakan lokasi penghitungan suara Pilpres AS 2020.

Dikutip drai Reuters, salah seorang petugas mendapat informasi mengenai sebuah kendaraan jenis Hummer berisi sejumlah orang bersenjata api yang datang dari Virginia.

Mereka diduga akan menuju ke Pennsylvania Convention Center untuk melakukan serangan.

Baca Juga: Salip Donald Trump di Georgia dan Pennsylvania, Peluang Menang Joe Biden Makin Terbuka Lebar

Dari informasi tersebut, polisi setempat langsung bergerak dan berhasil mengamankan satu orang bersenjata bersama dengan Hummer ia kendarai.

Sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban luka dalam penangkapan tersebut.

Diberitakan Reuters sebelumnya, sejumlah kelompok pendukung baik dari kubu Trump maupun Biden, memang ramai-ramai datang ke Pennsylvania, Philadepia sejak Kamis 5 November 2020.

Baca Juga: Sinyal Kemenangan Joe Biden Makin Kuat Setelah Bocoran Penebalan Pengamanan dari Secret Service

Hal itu terkait telah selesainya penghitungan suara di sebagian besar negara bagian lain.

Sementara Pennsylvania yang belum menyelesaikan penghitungan, menjadi salah satu negar bagian yang memegang kunci hasil akhir Pilpres AS, karena memiliki 20 suara elektoral.

Saat ini, Biden sendiri berhasil menyalip perolehan suara populer Trump di Pennsylvania.

Baca Juga: Tunjukkan, Afgan Dan Raisa Deg-degan? Ini Alasannya

Setelah sempat tertinggal sampai 25.000 suara, Biden kini meraih 3.295.327 suara, meninggalkan Trump yang mencatat 3.289.731 suara populer di Pennsylvania.

Kemenangan di Pennsylvania, jelas akan memastikan terpilihnya Biden sebagai Presiden AS ke-46.

Namun bagi Biden, Pennsylvania sebenarnya bukan harapan terakhir, karena ia juga masih unggul di Georgia dan Nevada.

Baca Juga: Yena Janjikan Sarana Pergudangan Untuk Stabilkan Harga Komiditas Petani Kabupaten Bandung

Di Geordia, Biden tercatat meraih 2.449.582 (49,4) suara populer, menyalip Trump yang masih berkutat di angka 2.448.485 suara.

Belum berubah sejak Jumat siang, Biden juga unggul sementara dengan 604.251 (49,4 persen) suara populer ketimbang Trump yang baru meraih 592.813 (48,5 persen) di Nevada.

Dengan peluang tambahan kemenangan di Nevada, Pennsylvania dan Georgia, Biden kini memungkinkan bisa menang telak dengan total 306 suara elektoral.

Baca Juga: Ahmad Yani, Besok Rencana Deklarasi Pembentukan Partai Masyumi

Sedangkan Bagi Trump, peluang tambahan suara elektoral saat ini hanya tinggal di North Carolina dan Alaska.

Di Alaska, Trump memimpin cukup jauh dengan raihan 118.602 (62,1 persen) suara populer, atau hampir dua kali lipat dari Biden yang baru meraih 63.992 (33,5 persen)

Namun hal itu tak akan berpengaruh signifikan karena Alaska hanya memiliki 3 suara elektoral.

Baca Juga: Hebat, Peneliti Indonesia Kembangkan Varietas Padi Anti Hama Tungro

Begitu juga di North Carolina, di mana Trump meraih 2,73 juta (50,1 persen)suara populer, ketimbang Biden yang hanya 2,66 juta (48,7 persen).

Pengaruhnya hanya sedikit, karena wilayah itu hanya memiliki 15 suara elektoral.***

Editor: Handri

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah