JURNAL SOREANG - Jepang menyesalkan pengunduran diri Amerika Serikat (AS) dari perjanjian iklim Kesepakatan Paris pada 4 November 2020.
Kesepakatan Paris ini terkait penanganan perubahan iklim dengan komitmen negara-negara di dunia mengurangi emisi karbon.
Dimana persetujuan iklim tersebut untuk menjaga kenaikan temperatur bumi tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius (kenaikan suhu maksimal agar bumi masih dapat bertahan dengan baik).
Baca Juga: Polda Metro Jaya Sebut Banyak Kasus yang Menyangkut Habib Rizieq
"Isu perubahan iklim bukanlah sesuatu yang menyangkut satu negara saja, hal ini harus ditangani oleh seluruh komunitas internasional," kata Kato, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang.
"Sangat disesalkan Amerika Serikat mengundurkan diri dari Kesepakatan Paris saat ini," tambahnya.
Presiden AS Donald Trump dalam kampanye pemilu 2016, seperti dilansirkan Antara, berjanji untuk membawa AS keluar dari Kesepakatan Paris dengan alasan perjanjian itu akan membuat perekonomian AS terpukul.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 Bergerak Lebih Baik, Panglima TNI: Tapi Jangan Berpuas Diri Dulu
Di bawah aturan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Trump harus menunggu hingga 4 November 2019 untuk dapat memulai proses hengkang dari perjanjian internasional itu, yang memerlukan waktu satu tahun hingga akhirnya resmi keluar pada tahun ini.
Selain AS, tidak ada satu pun dari total 197 negara penandatangan Kesepakatan Paris yang keluar dari perjanjian ini.
Sementara itu, kandidat rival Trump dalam pemilihan presiden AS 2020, Joe Biden, menyebut pada hari pemungutan suara 3 November lalu bahwa ia akan membawa AS kembali bergabung dalam Kesepakatan Paris, jika ia terpilih sebagai presiden.***