Amrih menjelaskan kehadiran guru bahasa Indonesia khususnya di ibu kota Australia, Canberra, sangat diperlukan.
Karena saat ini, masalah kekurangan guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia cukup mengkhawatirkan, mulai dari level pendidikan dasar sampai jenjang menengah dan perguruan tinggi.
Selain dukungan, BBI/BBBI se-Australia juga menyampaikan beragam tantangan dan masukan untuk pengembangan bahasa Indonesia di Australia.
Salah satu kendala yang mengemuka dalam pertemuan ini adalah bahan ajar yang kurang sesuai konteks pembelajaran di Australia.
Perlunya konten yang relevan dengan situasi Australia menjadi penting jika ingin menarik minat siswa pada bahasa Indonesia.
Selanjutnya, Ketua BBI Perth, Danielle Horne, mengatakan, mengajarkan bahasa Indonesia di Australia perlu fokus pada membangkitkan rasa senang anak-anak pada pelajaran bahasa Indonesia.
Menurutnya, siswa sekolah dasar bisa belajar bahasa Indonesia karena di sekolahnya masih mewajibkan untuk mengambil mata pelajaran tersebut. Namun di sekolah menengah, bahasa Indonesia adalah mata pelajaran pilihan.