Akibat konflik yang sedang berlangsung di Palestina, Rumah Sakit Al Ahli telah berperan untuk menyediakan perlindungan bagi ratusan warga Palestina yang sedang sakit, terluka karena perang, atau memberikan tempat bagi mereka yang kehilangan tempat tinggalnya.
Disebutkan bahwa para pihak berwenang setempat menyebut pengeboman rumah sakit itu sebagai bentuk dari ‘kejahatan perang’ atau war crime karena hal tersebut terjadi di tengah situasi genting di Jalur Gaza. Diperkirakan bahwa hingga 500 orang kemungkinan tewas dalam ledakan di rumah sakit tersebut.
Perkiraan tersebut masih belum melibatkan perhitungan dari kumpulan orang yang mungkin masih banyak terkubur di bawah reruntuhan.
Baca Juga: Inilah 6 Turnamen Mobile Legends Paling Bergengsi di Indonesia, Player MLBB Wajib Tahu!
Tragedi menyedihkan ini terjadi sementara banyak upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan pasokan penting guna menunjang kehidupan penduduk Gaza yang kondisinya masih terkepung, juga untuk organisasi kemanusiaan dan rumah sakit yang berada di situ.
Israel Mengelak Tuduhan Pengeboman
Dengan kondisi ratusan ribu orang berjuang untuk mendapatkan akses terhadap kebutuhan mendasar layaknya makanan dan air, wilayah Gaza tersebut telah terkepung sepenuhnya.
Akan tetapi, pihak militer Israel sendiri mengaitkan pengeboman rumah sakit tersebut dengan kelompok militan Palestina yang lebih kecil, yakni Hamas.
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga Palestina telah mengungsi di berbagai lokasi, termasuk Rumah Sakit Al Ahli.
Baca Juga: 5 Manfaat ChatGPT yang Bantu Pekerjaan Kamu Jadi Lebih Mudah, Lebih Hemat Waktu