JURNAL SOREANG - Setidaknya 1.100 orang masih hilang dalam kebakaran besar yang melanda Pulau Maui di Hawaii, AS (AS) baru-baru ini.
Kantor berita Sputnik, yang dikutip oleh pihak berwenang, melaporkan bahwa lebih dari 1.000 orang yang masih gagal mendeteksi, lebih dari 1.400 yang awalnya dilaporkan hilang, ditemukan aman.
Pihak berwenang bekerja dengan keluarga korban yang hilang untuk mengumpulkan sampel DNA untuk memfasilitasi proses pengakuan.
Biro Investigasi Federal (FBI) mencari bantuan anggota keluarga untuk mengidentifikasi mayat korban pemadam kebakaran terburuk dalam dekade ini, menewaskan setidaknya 115 nyawa sejauh ini.
Sementara itu, jaksa penuntut negara Andrew Martin mengatakan dia akan memastikan bahwa pemberian sampel DNA hanya akan digunakan untuk tujuan identifikasi.
Kepala Kepolisian Maui John Pelletier mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki dan mengkonfirmasi data yang ada sebelum menyelesaikan daftar orang yang hilang dalam beberapa hari.
"Mengidentifikasi mayat, yang sebagian besar terburu -buru, dalam setumpuk abu di Lahaina adalah tugas yang rumit dan menghabiskan waktu. Sejauh ini, hanya 27 dari identitas 115 korban yang dapat dikonfirmasi," katanya.
Pada hari Senin, Walikota Maui Richard Bissen mengatakan setidaknya 114 orang tewas dan sekitar 850 menghilang dalam kebakaran.