PM Swedia Makin Khawatir Keselamatan Warganya Akibat Aksi Pembakaran Al Quran Kian Meluas

- 29 Juli 2023, 16:30 WIB
PM Swedia Ulf Kristersson merasa waswas, Aksi pembakaran Al-Qur'an kian meluas dan memicu kemarahan umat Muslim sedunia. /Reuters/
PM Swedia Ulf Kristersson merasa waswas, Aksi pembakaran Al-Qur'an kian meluas dan memicu kemarahan umat Muslim sedunia. /Reuters/ /

Pada 20 Juli lalu, Kedutaan Besar Swedia di Baghdad, Irak, diserang dan dibakar oleh para demonstran yang marah dengan rencana aksi pembakaran Al Quran.

Kristersson mengatakan bahwa keputusan untuk memberikan izin bagi unjuk rasa semacam itu berada di tangan Kepolisian Swedia.

Dinas keamanan Swedia, SAPO, mempertahankan penilaiannya terhadap tingkat ancaman di negara itu pada level 3 dari total lima level, yang menandakan 'ancaman yang meningkat' selama krisis. Namun bos SAPO, Charlotte von Essen, menyebut muncul reaksi keras terhadap peristiwa baru-baru ini.

 

"Swedia telah berubah dari dipandang sebagai negara yang toleran menjadi negara anti-Islam," sebut Von Essen kepada wartawan setempat.

Pemerintah Swedia dan Denmark telah menyatakan kecaman keras terhadap aksi pembakaran Al Quran, namun juga menegaskan bahwa mereka tidak bisa mencegah aksi semacam itu karena ada aturan hukum yang melindungi kebebasan berbicara.

Diketahui sebelumnya sekelompok kecil aktivis anti-Islam melakukan pembakaran Al Quran di depan Kedutaan Besar Mesir dan Turki yang ada di Kopenhagen, Denmark. Aksi provokatif itu menyusul aksi serupa di Denmark dan Swedia dalam beberapa pekan terakhir.

Akibatnya seperti Dilansir Reuters, Rabu 26 Juli 2023, pekan lalu, ratusan demonstran di Irak menyerbu dan membakar Kedutaan Besar Swedia di Baghdad untuk merespons pembakaran Al-Qur'an.

Baca Juga: Akibat Aksi Pembakaran Al-Qur'an: Irak Usir Duta Besar Swedia dan Hentikan Operasi Ericsson

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah