Stephane Dujarric, menyebutkan bahwa tindakan itu biasanya dilakukan sebagai provokasi. Ia menyatakan bahwa orang-orang seharusnya saling menghormati agama masing-masing, tidak bertindak sebagai hakim sendiri, dan menghindari tindakan kekerasan.
Pada Kamis pagi, sekelompok orang Irak menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad sebagai protes atas pembakaran kitab suci Al-Quran yang terjadi pada 28 Juni oleh Salwan Monikoa, seorang pria kelahiran Irak yang tinggal di Swedia. Mereka membakar gedung kedutaan besar sebagai bentuk protes.
Kementerian Luar Negeri Swedia mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai "pelanggaran serius" terhadap Konvensi Wina yang mengatur hak dan kewajiban diplomatik antar negara.
Baca Juga: Keinginan Tercapai Tapi Akan Dihadapkan Masalah? Beginilah Arti Mimpi Tersesat Menurut Primbon Jawa
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Turki, Irak, Pakistan, Indonesia, Afghanistan, dan negara-negara Islam lainnya, juga mengutuk serangan terhadap kompleks kedutaan besar Swedia itu, menunjukkan kecaman global atas tindakan tersebut.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang