Akibat Aksi Pembakaran Al-Qur'an: Irak Usir Duta Besar Swedia dan Hentikan Operasi Ericsson

- 21 Juli 2023, 20:56 WIB
Petugas polisi dan penonton berdiri di dekat Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia saat pengunjuk rasa membakar Alquran dan bendera Irak
Petugas polisi dan penonton berdiri di dekat Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia saat pengunjuk rasa membakar Alquran dan bendera Irak /Reuters

Dalam perkembangan yang sama, pemerintah Irak dengan tegas mengutuk pembakaran gedung Kedutaan Swedia seperti yang dinyatakan oleh Perdana Menteri, Mohammed Shia al-Sudani sebagai pelanggaran keamanan, dan berjanji akan melindungi misi diplomatik.

Namun, Bagdad mengingatkan pemerintah Swedia bahwa setiap tindakan yang mengarah pada pembakaran Al-Qur'an di Swedia hanya akan berujung pada pemutusan hubungan diplomatik.

Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan protes keras kepada Duta Besar Swedia untuk negara itu dan mengutuk tindakan pembakaran Al-Quran, menggambarkannya sebagai tindakan yang keji.

Baca Juga: Resep Combro Isi Sambal Oncom, Gorengan Tradisional Khas Jawa Barat yang Lezat dan Renyah

Pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah yang berpengaruh di Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, mendesak negara-negara Arab dan Muslim di seluruh dunia untuk meniru tindakan Irak dalam mengusir diplomat Swedia dari negaranya masing-masing.

Di Washington, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) juga mengutuk serangan terhadap kedutaan tersebut dan mengkritik pasukan keamanan Irak karena tidak mencegah pengunjuk rasa menyerbu pos diplomatik.

Uni Eropa (UE) yang sepakat mengutuk serangan itu menegaskan, mereka menunggu tindakan pengamanan segera oleh Irak untuk mencegah tindakan serupa terjadi di masa depan.

Aksi pembakaran Al-Qur'an itu juga berdampak langsung pada pengajuan Swedia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang ditentang keras oleh Turkiye menyusul kasus pembakaran Alquran di Stockholm Juni lalu.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik di Balik Layar Film Oppenheimer yang Dibuat Christhoper Nolan

Meski awal bulan ini Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berubah pikiran dan siap mendukung permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO, kasus terbaru ini bisa mengubah situasi.***

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x