Sadis! Kasus Lama Bullying di Korea Selatan ini Lebih Parah Dibanding MDS dan Aditya Hasibuan

- 19 Juli 2023, 16:09 WIB
Ilustrasi Bullying di Korea Selatan
Ilustrasi Bullying di Korea Selatan /Ilustrasi/Pixabay.com/geralt

 

JURNAL SOREANG - Kasus MDS (Mario Dandy Satrio) dan Aditya Hashibuan yang menyerang Ken Admiral membuat heboh seluruh Indonesia. Karena menyebar ke seluruh Indonesia membuat beberapa pihak marah. Termasuk netizen Indonesia yang membongkar penghasilan orangtua tersangka. Hal ini yang membuat kasus ini makin viral hingga luar negeri. Di Korea Selatan, kasus sejenis ini pernah terjadi di Desember 2011. Namun korban pada kasus ini meninggal. Seperti apa ceritanya?

Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter Apri @apriseuldiyana yang diposting pada 18 Juli 2023, Kwong Seungmin yang berusia 13 tahun merupakan korban kekerasan dari temannya.

Cerita ini bermula pada 20 Desember 2011. Saat itu, ibu dari Kwong Seungmin pamit pergi kerja lebih pagi dari biasanya. "Min, ibu pergi dulu ya. Hati-hati nanti kamu berangkat ke sekolahnya," kata ibu dari Kwong Seungmin.

Baca Juga: Arti Bantal Berdarah, Buah Berjantung, dan Butiran Baper MPLS? Cek Jawabannya dalam Teka-Teki Berikut ini!

30 menit kemudian, ibunya Kwong Seungmin mendapatkan telepon dari wali kelas Kwong Seungmin bersekolah. Wali kelasnya memberitahukan bahwa Kwong Seungmin tidak bersekolah pada hari itu.

Buru-buru ibunya menelpon Kwong Seungmin dengan panggilan ceoat yang sudah diatur dalam hpnya. Saat ditelpon, selalu tidak tersambung. Hal yang sangat tidak biasanya dialami oleh ibu dari Kwong Seungmin. Biasanya, kalau ada sesuatu yang mendadak ke Kwong Seungmin, pasti dengan panggilan darurat tersebut langsung tertuju ke Kwong Seungmin. Namun pada kali ini, ibunya tidak bisa menelponnya.

Merasa khawatir, ibunya kembali ke rumah. Dalam perjalanan, ia mendapatkan telepon dari polisi. Polisi mengatakan bahwa Kwong Seungmin mwngalami kecelakaan dan memintanya untuk ke halaman apartemen. Saat tiba di apartemennya, ibunya menemukan Kwong Seungmin sudah dibalut dengan kain putih.

Baca Juga: Sambut 1 Suro 1957, Warga Yogya Akan Tapa Bisu Keliling Benteng Kraton

"Tidak mungkin, badan anak saya masih hangat!" teriak ibunya ke polisi sambil menangis.
"Anak ibu sudah meninggal dunia dan meninggalkan catatan ini," kata polisi di TKP memberikan empat lembar surat tukisan dari Kwong Seungmin sebelum meninggal.

Kwong Seungmin dibawa ke RS untuk diotopsi. Hasilnya sangat mengejutkan keluarganya. Ia mengalami luka di kaki, tangan, perut, dan bokong yang menurut dokter yang terlibat dalam otopsinya bukan luka baru. Apa yang terjadi?

Sembilan bulan sebelum kematiannya, Kwong Seungmin baru saja masuk SMP. Di SMP itu, ia sekelas dengan Jaewoo, teman SD-nya yang kembali satu satu sekolah dengannya. Kali ini ia menyapa Jaewoo.

"Kamu main Mapple Story enggak?" kata Jaewoo membalas sapaan Seungmin.
"Ya, aku main!" kata Seungmin.
"Wah boleh enggak mainin karakter aku supaya naik level" pinta Jaewoo.

Baca Juga: Insiden Kereta Api Tabrak Mobil di Semarang, Polisi: Truk Tidak Terobos Palang

Seungmin berbaik hati untuk membantu akun Mapple Story Jaewoo agar naik level. Namun suatu hari, akun Jaewoo diretas oleh orang tidak dikenal. Progres dari akun Mapple Story yang mengharuskan untuk memainkan ulang.

"Lo gatau ya, abang gue tuh preman, kalau dia tahu lo bakal dihajar!" ujar Jaewoo.

Karena takut dengan ancamannya, Seungmin memainkan kembali akun Mapple Story milik Jaewoo dari April hingga November. Tak hanya itu, Jaewoo juga memeras Seungmin. Dari buku tabungan milik Seungmin, ia beberapa kali mengambil uang dalam jumlah 30 ribu hingga 300 ribu KRW (Korea Won). Seungmin bekerja mencabut poster dan brosur di dinding. Hal ini yang menghasilkan pemasukan bagi Seungmin.

Sebenarnya, Seungmin punya teman curhat yang bernama Yunho. Entah darimana, tiba-tiba Yunho membelot dengan mengikuti Jaewoo menyiksa Seungmin. Keduanya menyiksa Seungmin dengan sarung tinju, suling bambu, hingga tongkat bambu. Hal ini yang berkaitan debgan bekas luka di tubuh Seungmin.

Baca Juga: Peringati Tahun Baru Islam 2023, Berikut 10 Link Twibbon yang Cocok untuk Facebook, Instagram, WA, TikTok

Keduanya melakukan penyiksaan di rumah Seungmin saat orangtua dan kakak Seungmin tidak ada dirumah. Dua bulan sebelum Seungmin menginggal, kunjungannya menjadi 30 kali dari semula seminggu sekali. Selain lebih seeing datang, siksaannya makin parah. Mulai dari memaksa merokok, dibuatkan PR, hingga menyiksa dengan air.

Sehari sebelum kematiannya, Jaewoo dan Yunho menyiksa dengan melilit leher Seungmin dengan kabel radio dan memaksa makan apa yang ditumpahkan mereka berdua di lantai.

Karena alasan tertentu, Min menghapus nomor hp sendiri di hp ibunya.

Pihak polisi menanyakan ke Jaewoo dan Yunho perihal kasus ini. Keduanya hanya bercanda dan tidak menyangka kalau apa yang dilakukannya bisa mejadi kasus seheboh ini.

Baca Juga: Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna Hadiri Pelaminan Cantik di Ciwidey, Apa Maksudnya?

Hukuman awalnya Jaewoo mendapatkan hukuman penjara jangka panjang 3,5 tahun dan jangka pendek 2,5 tahun. Yunho jangka panjang 3 tahun dan jangka pendek 2 tahun. Karena banding diterima, Jaewoo mendapatkan hukuman penjara jangka panjang 3 tahun dan jangka pendek 2,5 tahun. Yunho jangka panjang 2,5 tahun dan jangka pendek 2 tahun. Sekadar informasi, hukuman jangka pendek adalah lama hukuman kurungan penjara jika selama masa penahanan, ia berperilaku baik. Dan sebaliknya.

Dari kasus ini, pemerintah Korea Selatan merevisi undang-undang dengan menurunkan usia anak dan remaja yang menerima hukuman pidana dari 14 tahun menjadi 12 tahun. Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga mmebuka hotline untuk melaporkan kasus bullying di sekolah. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Twitter @apriseuldiyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah