Mengunjungi Museum Wahyu di Mekkah, Destinasi Wisata Sejarah Baru Nan Ciamik!

- 28 April 2023, 14:08 WIB
Suasana Museum Wahyu, Hira Cultural Distric, yang menggambarkan turunnya Wahyu pertama di Gua Hira
Suasana Museum Wahyu, Hira Cultural Distric, yang menggambarkan turunnya Wahyu pertama di Gua Hira /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Kota Mekkah terus berbenah. Sajian peradaban masa silam, ditampilkan kekinian.

Ya, di Museum Wahyu, Hira Cultural Distric, tepat di kaki Gunung batu Jabal Nur, tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kalinya di Gua Hiro, dihadirkan dalam  museum digital.

Ini destinasi baru bagi para peziarah haji dan umrah. Empat kilometer dari Kota Mekkah.

Staf ahli Mensetneg Prof. Dr. H. Dadan Wildan  beruntung menjadi jamaah umrah Syawal 1444 H bersama PT. Karya Imtaq yang berada di bawah naungan jamiyyah Persatuan Islam (Persis).

 

Karya Imraq menyajikan rihlah ilmiah yang sangat bermakna. Destinasi rihlah terbaru, selalu menjadi tujuan dari penyelenggara ibadah haji plus dan umrah ini.

Pembimbing jamaah umrah, Ustad Jejen Jaenudin, M. PdI, membawa jamaah ke Museum Wahyu. Destinasi sejarah terbaru di kota Mekkah.

Sebelum memasuki Museum Wahyu, terdapat beberapa bangunan kecil yang menampilkan galeri foto.

Di situ ditampilkan sketsa, foto, lukisan, dan informasi sejarah gua hiro, sejarah kota mekkah, hingga peristiwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu.

Baca Juga: Tawaf Umrah Syawal Tak Sepadat Umrah Ramadhan, Begini Pengalaman Umrah Dadan Wildan Anas

Gedung Museum Wahyu, meskipun kecil, nampak modern. Paduan arkeologi masa lalu, dalam ornamen gua dipadu tampilan layar lebar, seakan memadukan dua dunia. Masa lalu bersanding dengan era digital.

Pintu masuk, didesain seperti lorong gua yang panjang dan melengkung. Dihiasi ornamen bebatuan. Para pengunjung dipersilahkan duduk. Menonton film animasi turunnya wahyu, mulai dari kisah Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad.

Pemandu Museum, seorang anak muda asal Indonesia, mengantarkan setiap episode film dengan bahasa Indonesia. Narasi dan teks filmnya sendiri berbahasa Arab dan Inggris. Ditampilkan pada layar video dinding melengkung dengan tata suara yang jernih.

 

Puncaknya. Di ruang teater yang luas. Layar lebar setengah ruang gedung. Diorama kota Mekkah dan gua hiro, dipadu media teknologi digital terkini, menampilkan sejarah singkat Nabi Muhammad sejak era abrahah menyerang Ka'bah hingga turunnya wahyu di gua hira

. Ditampilkan dengan film animasi. Dipresentasikan dengan bahasa Arab yang disertai teks berbahasa Inggris.

Tempat ini berada di bawah pengawasan Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Tempat Suci. Dibangun di atas lahan seluas lebih dari 67.000 meter.

Baca Juga: Perjalanan dan Pelajaran dari Umrah Syawal dengan Karya Imtaq PP Persis di Mata Prof. Dr. Dadan Wildan

Untuk melengkapi kehadiran Museum Wahyu ini, menurut pemandu, akan dibangun kereta gantung ke Gua Hira. Jadi, jamaah tidak perlu lagi bersusah payah mendaki gunung batu Jabal Nur untuk melihat Gua Hira dari dekat. Ini bukan mustahil. Kereta gantung, lebih dahulu telah hadir di lereng gunung daerah Thaif.

Jabal Nur, memiliki nilai sejarah bagi umat Islam. Salah satu situs sejarah dan arkeologi terpenting di kota Mekkah yang paling sering dikunjungi para peziarah.

Satu satunya situs sejarah kenabian yang masih original sejak 15 abad silam. Tempat yang menjadi saksi perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat di masanya, melintasi rentang waktu yang panjang dan peristiwa yang tak lekang digerus zaman.

Museum wahyu, menjadi transmisi sejarah dan peradaban Islam. Dari era permulaan Islam hingga era kekinian. Replika gua hira, melengkapi museum ini, menjadi daya tarik tersendiri.***

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang ,  Youtube Jurnal

 

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x