Namun, kadar CO2 di Danau Horseshoe tidak terlalu membahayakan bagi manusia. Hal ini disebabkan oleh batas kadar yang membahayakan adalah 1,75 juta ton. Dan ini hanya akan terjadi pada peristiwa gunung meletus.
Penemuan-penemuan tersebut yang kemudian dapat membantu para ahli untuk dapat menyimpulkan apa yang terjadi pada Danau Nyos. Malam hari sebelum peristiwa itu, ada sebuah tebing di tepian danau, runtuh dan masuk ke air.
Diperkirakan reruntuhan tebing ini telah mengguncang lapisan-lapisan air. Yang dimana menghasilkan lapisan paling dasar yang dipenuhi dengan CO2 menjadi pecah dan mengalirkan CO2 dalam jumlah besar ke permukaan danau.
Dimana keesokan paginya aliran CO2 ini kemudian memasuki wilayah pemukiman penduduk. Disebabkan oleh CO2 tidak berwarna dan tidak berbau, penduduk tidak menyadari kedatangannya. Itulah yang menyebabkan mengapa banyak penduduk yang tewas ketika sedang mengerjakan kegiatan hariannya.
Harus diketahui bahwa CO2 ini seperti pembunuh yang mengintai kita diam-diam. Mungkin hanya segelintir orang saja yang dapat menyadari adanya bahaya tak kasat mata yang terdapat di dasar danau yang terlihat sangat indah dari permukaannya itu.
Tanpa mereka sadari, bahwa mereka telah menghirup CO2 yang berasal dari lapisan paling dasar danau tersebut, yang dimana telah terakumulasi lamanya disana, selama puluhan tahun. Menimbulkan kematian yang mereka sama sekali tak sadari sedari awal apa penyebabnya.***