Charles Stanish, dari University of California di Los Angeles (UCLA), memiliki teori berbeda mengapa Llullaillaco Maiden tidak terlihat kesakitan. Menurutnya ini disebabkan oleh obat-obatan dan alkohol membuatnya mati rasa.
“Beberapa orang akan mengatakan bahwa dalam konteks budaya ini, ini adalah tindakan yang manusiawi,” Ujar Charles.
Baca Juga: Simak! Tips Menyimpan dan Memeriksa Apakah Telur Masih Aman untuk Dikonsumsi, Kamu Harus Tahu!
Terlepas dari apakah pengorbanannya damai atau kekerasan, penggalian Llullaillaco Maiden dan teman-temannya menimbulkan kontroversi di antara penduduk asli Argentina. Rogelio Guanuco, pemimpin Asosiasi Masyarakat Adat Argentina (AIRA), mengatakan bahwa budaya asli di daerah tersebut melarang penggalian dan memajang anak-anak di museum membuat mereka dipamerkan. Mereka merasa bahwa anak-anak ini seolah-olah di sirkus.
Terlepas dari protes mereka, Llullaillaco Maiden dan teman-temannya dipindahkan ke Museum Arkeologi Ketinggian Tinggi, sebuah museum yang didedikasikan sepenuhnya untuk memajang mumi, di Salta, Argentina pada tahun 2007, dimana mumi tersebut tetap dipajang hingga hari ini.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang