WOW! Dubes RI Beberkan Jumlah TKI, TKW di Brunei Darussalam Tahun Lalu, Capai 10 Persen dari Total Penduduknya

- 13 Juli 2022, 10:41 WIB
Potret Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam
Potret Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam /@jatsujatmiko/

JURNAL SOREANG - Dubes RI untuk Brunei Darussalam, Dr. Sujatmiko, menghadiri undangan Dewan Pimpinan Pusat GARDA Buruh Migran Indonesia bekerja sama dengan Kesekretariatan Pimpinan DPR RI dalam acara dialog secara virtual bersama Wakil Ketua DPR RI, Dr (HOC) Drs H.A Muhaimin Iskandar, M.Si pada 18 September 2021 tahun lalu.

Dialog juga dihadiri oleh para wakil Pekerja Migran Indonesia di berbagai negara, termasuk Brunei Darussalam, serta Duta Besar untuk Singapura, Suryo Pratomo.

Dubes Sujatmiko dalam kesempatan dialog tersebut memberikan masukan tiga hal, yaitu:

Baca Juga: TKI ini Kaget Ternyata Gadis-Gadis Arab Saudi Suka Keluar Tengah Malam Mencari Hiburan, Begini Kisahnya

1. Perlunya perbaikan manajemen tata kelola pengiriman PMI ke luar negeri sejak dari awal / hulu, yakni di tingkat RT, RW sampai di tingkat hilir. 

2. Agar pengiriman PMI memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Pasal 31.

Untuk itu, MOU perlindungan pekerja migran dengan beberapa negara agar dapat segera dituntaskan secara serentak. 

Baca Juga: Covid-19 Melandai, Ratusan Warga Subang Antusias Membuat Paspor untuk jadi TKI dan TKW di Taiwan hingga Brunei

3. Masukan lain adalah terkait dengan anggaran, dimana saat ini jumlah anggaran untuk perlindungan sudah cukup banyak. 

Pemerintah dan DPR perlu meningkatkan anggaran untuk pendidikan dan keterampilan kepada para calon PMI agar mereka nanti lebih terampil bekerja di luar negeri. 

Dengan keterampilan dan pendidikan yang lebih baik, maka akan dapat mengurangi permasalahan yang timbul bila nantinya mereka bekerja di Luar Negeri. 

Baca Juga: Final Piala Presiden 2022, Borneo FC Tantang Arema FC Bakal Ganas Demi Raih Kemenangan

Selain menyampaikan opini terkait PMI, dirinya juga memaparkan Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kini yang tercatat di KBRI Bandar Seri Begawan (BSB) saat ini adalah 30,000 orang.

Namun apabila dimasukkan yang tidak tercatat diperkirakan berjumlah 50.000 ribu orang. 

Jumlah tersebut cukup signifikan, dengan melihat total jumlah penduduk Brunei yang sekitar 460.000 orang.

Baca Juga: Jadwal Layanan Mobil SIM Keliling Kabupaten Bandung, Kamis 14 Juli 2022

Itu artinya tercatat ada sekitar 10 persen lebih TKI dan TKW yang berada di Brunei Darussalam jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya disana.

Dari jumlah PMI tersebut, 50 (Lima puluh) persen diantaranya bekerja di sektor informal.

Sedangkan sisanya merupakan skilled workers dan bahkan banyak yang sudah menjadi pengusaha di Brunei.

Baca Juga: Ngeri Banget! Pengalaman Seorang Wanita Tunaikan Haji Pakai Uang Hasil Penipuan, Ini yang Terjadi

Sejak pandemi Covid-19 di awal 2020 hingga saat ini, lebih dari 11.000 Pekerja Migran Indonesia telah direpatriasi dari Brunei Darussalam kembali ke Indonesia. Repatriasi ini dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, terutama di Indonesia. 

Proses repatriasi PMI ke Indonesia berlangsung minimal 2 (kali) kali per bulan dengan menggunakan Garuda Indonesia.

Selama Pandemi Covid-19 di Brunei Darussalam, jumlah PMI di Brunei yang terpapar Covid-19 mencapai 244 orang, 136 diantaranya sembuh dan 2 orang wafat.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Kemenlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x