4. Dimensi sosial kemanusiaan ibadah haji, direfleksikan dengan pemotongan hewan kurban ataupun hadyu (sembelihan) yang harus memiliki tata kelola yang baik (governance). “Kemudian, daging-dagingnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan gizi keluarga tidak mampu di berbagai belahan dunia,” terang Wamenag.
Wamenag juga memberi ajakan terkhusu pada peserta yang ikut hadir, agar mereka semua bisa memproyeksikan kontribusi dan manfaat ibadah haji kepada masyarakat global yang sifatnya lebih luas.
Selain itu, 4 Dimensi yang dimaksud yakni Dimensi spiritual, persaudaraan, ekonomi dan kemanusiaan, menjadi bagian dari proses ibadah haji dapat diproyeksikan untuk mendukung berbagai proyek pembangunan berkelanjutan yang menjadi agenda masyarakat dunia.
“Penting bagi kaum muslim di berbagai belahan dunia untuk memiliki agenda bersama, seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan gizi anak-anak keluarga miskin, penguatan ekosistem ekonomi haji, dan misi kemanusiaan yang lebih luas melalui kerjasama antar negara,” tandas Wamenag.
“Haji dapat berkontribusi kepada dunia dengan memperkenalkan dan menerapkan konsep-konsep baru yang juga merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan, misalnya tentang 'GREEN HAJJ' atau 'ECO-HAJJ' Hal itu diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga perubahan iklim, pemeliharaan lingkungan hidup, dan penggunaan enerji terbarukan,” tegas Wamenag.
Semoga bermanfaat!***