Network
JURNAL SOREANG - Dalam beberapa tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji menggunakan sistem e-hajj.
Sistem e-hajj ini sendiri merupakan sistem berbasis elektronik yang diterapkan secara seragam dan serentam untuk pelaksanaan ibadah haji.
Dalam sistem e-hajj ini terdapat beberapa informasi, di antaranya kuota jemaah haji reguler, haji khusus, dan juga kuota petugas.
Baca Juga: Tes IQ: Terlihat Mudah tapi Sangat Sulit, Ada Berapa Banyak Orang dalam Gambar Ini?
Dikutip dari laman resmi kemenag, Wakil Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muhammad Luthfi Makki mengungkapkan, penggunaan sisteme-hajj pada pelayanan haji diharapkan dapat memudahkan pelayanan haji di Indonesia
"E-hajj adalah sebuah sistem elektronik haji yang di dalamnya ada beberapa informasi, di antaranya soal kuota yang kami terima, sekaligus pembagiannya. Yaitu kuota jemaah haji reguler, haji khusus, dan kuota petugas," kata M. Luthfi Makki kepada tim MCH (Media Center Haji) di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Minggu (26/6/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan cara mengaktifkan e-hajj "Untuk mengaktifkan e-hajj, kami diminta untuk menginput data jemaah sekaligus pembuatan kloter. "
Baca Juga: NAIK HAJI 2022: Sudah Bayar Mahal! Begini Kondisi dan Fasilitas Maktab Haji Furoda di Arafah
"Selain untuk data jemaah, e-hajj juga berfungsi untuk ‘pemaketan’. Jika semuanya sudah ‘dipaketkan’, maka baru keluar Visa," tambahnya.
