Untuk calon Jemaah haji disabilitas di kloter kami ada dua orang dan keduanya didampingi oleh istri," tutur Heru.
"Kami memberikan arahan kepada mereka untuk menjalankan ibadah yang wajib-wajibnya saja. Sunnahnya bisa ditunda karena keadaan cuaca di Arab Saudi dikabarkan cukup panas, mencapai 52 derajat celsius," lanjutnya.
Selain itu, para petugas kesehatan juga akan lalukan pemantauan rutin, serta kunjungan setiap hari ke kamar para Jemaah, guna mengetahui secara langsung mana saja Jemaah yang punya resiko kesehatan lebih tinggi.
Para petugas kesehatan juga tidak lupa untuk terus mengingatkan, agar para Jemaah tetap menjaga kesehatan dan menkonsumsi obat jika diperlukan.
"Dengan wirstband kita bisa mengukur tekanan darah, saturasi oksigen dan detak jantung. Jadi jika ada Jemaah yang sedang dalam kondisi darurat bisa kita pantau untuk segera kita berikan penanganan," pungkas Heru.***