Sebelum itu, akan ada proses penimbangan dengan bobot maksimal yang sudah ditentukan yaitu seberat 32 kg.
“Koper Bagasi dikumpulkan dua hari sebelum penerbangan. Barang Bagasi maksimal 32 kg per Jemaah,” pungkas Edayanti.
Sedangkan, Proses City Check akan dilaksanakan di hotel, para Jemaah akan langsung diberi bukti terkait statis Bagasi atau claim tag dan boarding pass, hal tersebut tentunya supaya tidak ada lagi barang-barang terlarang yang lolos dan ikut diangkut.
“Ini based on safety regulation. Jadi barang yang tidak boleh dibawa antara lain, aerosol, bahan mudah meledak, senjata tajam, uang dengan jumlah tertentu, termasuk air Zamzam tidak boleh masuk dalam Bagasi Jemaah,” tegas Edayanti.
“Barang tidak akan dibuang. Jadi tidak ada bahasanya menzalimi Jemaah,” tambah Edayanti.
Oleh karenanya, para Jemaah diimbau agar tidak memaksakan diri dan mamasukkan Air Zamzam ke dalam Bagasi mereka, hal tersebut juga akan jadi salah satu penghambat proses persiapan penerbangan karena petugas harus melakukan hal lain.
“Ini akan menjadi problem besar dan bisa menyebabkan delay pesawat. Sedangkan sistem kita jumlah orang dan Bagasi harus sama,” ucapnya.
Lagi-lagi Edayanti mengingatkan, para Jemaah haji saat tiba di Tanah Air akan mendapat air Zamzam dalam kemasan masing-masing 5 liter secara gratis dari pemerintah.