“Kemudian diberikan gambaran-gambaran mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai dan lain sebagainya,” sambungnya.
“Sehingga kemudian kita perkirakan possible spot dimana kira-kira bisa terjadi dan lain sebagainya,” lanjut Muliaman Hadad.
Diketahui, KBRI di Swiss menerima kabar hilangnya Emmeril Kahn setelah dua jam dari kejadian hilangnya anak Ridwan Kamil di Sungai Aare.
Polisi sungai pun sudah berusaha lakukan tindakan darurat pencarian korban yang hanyut.
“11.24 waktu Swiss, KBRI Bern melalui saya menerima laporan hilangnya seorang warga negara Indonesia bernama Emmeril Kahn Mumtadz saat berenang di Sungai Aare,” ungkap Muliaman Hadad.
“Kejadian diperkirakan terjadi pada sekitar pukul 09.40 waktu Swiss, jadi selisih waktu dengan Indonesia itu 5 jam,” sambungnya.
Setelah mendapat kabar tersebut, KBRI Bern pun langsung menuju lokasi pelaporan.
KBRI Bern beserta staff langsung bertemu dengan keluarga Ridwan Kamil pada pukul 12 siang waktu setempat.