Perundingan Rusia- Ukraina Tawarkan Harapan pada Ukraina

- 31 Maret 2022, 11:09 WIB
Sumber: masyarakat sedang berda di gedung yang dihancurkan akibat konflik/diambil oleh Alexander Ermochenko/Reuters/https://www.aljazeera.com/news
Sumber: masyarakat sedang berda di gedung yang dihancurkan akibat konflik/diambil oleh Alexander Ermochenko/Reuters/https://www.aljazeera.com/news /

JURNAL SOREANG- Perundingan melibatkan kedua belah pihak antara Rusia dan Ukraina.

Tentunya harapan keduanya ada jalan yang menguntungkan masing- masing.

Rusia mengakui pihaknya telah sukses untuk reorientasi dan berfokus pada pembebasan daerah Donbas Timur.

Minggu ke- 5 fokus Rusia pada daerah teritorial, namun Ukraina tetap mengajukan proposal netralisasi.

Baca Juga: NATO Beraksi, Kirimkan Pasukan ke Perbatasan Timur untuk Membantu Ukraina

Pengajuan tersebut di Istanbul dan presiden Rusia Vladimir Putin meminta Ukraina untuk lepas dari NATO.

Kabarnya perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan damai yang melemahkan kedaulatan Ukraina.

“Dalam hal norma hukum internasional, sama sekali tidak dapat diterima bahwa kekuatan yang lebih kuat melanggar perbatasan internasional dan mendikte persyaratan mereka ke pihak yang lebih lemah,” kata mantan Wakil Menteri Luar Negeri Yunani Yiannis Valinakis.

Baca Juga: Pascakonflik Russia vs Ukraina, Akankah berikutnya China vs Taiwan?

Oleksander Chaly seoranb Negosiator Ukraina mengaharapkan keberhasilan dalam konsolidasinya.

Ukraina juga kabarnya akan memperbaiki statusnya sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen.

“Ini adalah formula diplomatik yang dirancang untuk mengurangi tekanan opini publik terhadap Zelenskyy,” kata Valinakis.

Upaya konsilidasi tentunya mengurangi opini tekanan publik terkait konflik yang terjadi.

Baca Juga: Benarkah Sebenarnya Perang Dunia III Sedang Dimulai? Konflik Rusia dan Ukraina Terus Bergulir

Rusia secara tegas mengatakan bahwa akan mengurangi aktivitas militeer di Kyiv dan Chernihiv.

NATO kabarnya memperkirakan bahwa Rusia kehilangan 7.000-15.000 tentara selama perang dan sejumlah kerugian lainnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah