JURNAL SOREANG - Berkaca dari konflik Russia vs Ukraina, kini menjadi pelajaran bagi Amerika Serikat (AS) untuk mendukung Taiwan sebagai aliansi dalam rantai pulau di kawasan Asia Pasifik seperti Jepang dan Korea Selatan, yang dianggap AS sebagai sekutu.
Amerika Serikat juga menganggap China sebagai musuh dan telah memfokuskan kekuatannya untuk melawan negeri tirai bambu di kawasan Asia-Pasifik.
Apa yang mungkin menghalangi China untuk menginvasi Taiwan, adalah sama halnya pengalaman Rusia di Ukraina dari pengaruh barat, NATO. Sebagaimana kehadiran pasukan militer AS di kawasan asia pasifik.
Baca Juga: Ini Line-Up Terbaik Timnas Argentina, Harusnya Bisa Antar Lionel Messi Jadi Juara Piala Dunia 2022
Meskipun negara tetangganya merupakan adikuasa dengan persenjataan nuklir, melihat dari sekutunya, Rusia telah menghadapi perlawanan besar-besaran di Ukraina. Perlawanan serupa mungkin terjadi bahkan di Taiwan.
Sebuah kajian yang dilakukan oleh Professor Akio Takahara lulusan Politik dan Hukum Internasional asal Jepang menyatakan invasi Russia terhadap Ukraina sebagai sinyal bagi kawasan Asia Pasifik khususnya Taiwan.
Berdasarkan pengamatan bidang hubungan internasional pada bulan Maret 2022 diprediksi bahwa blok barat, khususnya Amerika Serikat kemungkinan akan mendukung Taiwan yang didukung oleh data statistik menunukan sebanyak 70,2% responden masyrakat Taiwan bersedia mempertahankan diri dari serangan China.
Presiden Taiwan, Tsai Ying-wen mengatakan bahwa ia turut berempati dengan situasi Ukraina karena Taiwan juga menghadapi ancaman militer dari Cina yang lebih kuat.