JURNAL SOREANG- Perundingan melibatkan kedua belah pihak antara Rusia dan Ukraina.
Tentunya harapan keduanya ada jalan yang menguntungkan masing- masing.
Rusia mengakui pihaknya telah sukses untuk reorientasi dan berfokus pada pembebasan daerah Donbas Timur.
Minggu ke- 5 fokus Rusia pada daerah teritorial, namun Ukraina tetap mengajukan proposal netralisasi.
Baca Juga: NATO Beraksi, Kirimkan Pasukan ke Perbatasan Timur untuk Membantu Ukraina
Pengajuan tersebut di Istanbul dan presiden Rusia Vladimir Putin meminta Ukraina untuk lepas dari NATO.
Kabarnya perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan damai yang melemahkan kedaulatan Ukraina.
“Dalam hal norma hukum internasional, sama sekali tidak dapat diterima bahwa kekuatan yang lebih kuat melanggar perbatasan internasional dan mendikte persyaratan mereka ke pihak yang lebih lemah,” kata mantan Wakil Menteri Luar Negeri Yunani Yiannis Valinakis.
Baca Juga: Pascakonflik Russia vs Ukraina, Akankah berikutnya China vs Taiwan?