Network
JURNAL SOREANG - Meskipun penolakan untuk menyerang Ukraina menggema di seluruh dunia, Rusia terus mengintensifkan pembangunan pasukan di sepanjang Eropa timur, memicu kekhawatiran kemungkinan serangan.
Ketika ketegangan antara Rusia dan Ukraina terus mencapai puncaknya selama bertahun-tahun, kekuatan Barat telah berulang kali memperingatkan Moskow agar tidak melakukan tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina.
Namun, Kremlin telah berulang kali membantah klaim serangan yang akan segera terjadi dan berpendapat bahwa peningkatan dukungan militer dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Kyiv menunjukkan ancaman yang berkembang terhadap keamanan Rusia di sisi baratnya.
Meskipun penolakan berulang kali untuk menyerang "kedaulatan dan integritas teritorial" Ukraina, Rusia terus mengintensifkan pembangunan pasukan di sepanjang perbatasan Eropa timur, sehingga memicu kekhawatiran kemungkinan serangan, yang dapat mengarah ke Perang Dunia ketiga.
Baca Juga: Inilah 5 Negara Peraih Juara Piala Dunia Terbanyak Sepanjang Sejarah!
Baru-baru ini, Rusia melakukan latihan militer besar-besaran dengan "sekutu terdekatnya" Belarusia. Dengan Prancis menjuluki latihan itu sebagai "gerakan kekerasan", Ukraina, Kamis lalu, menuduh Rusia memblokir akses ke laut untuk latihan angkatan laut.
Dikuitp Jurnal Soreang dari theweek.co.uk, mantan Menteri Pertahanan Ukraina, Andriy Zagorodnyuk mengatakan bahwa Moskow memiliki "pasukan yang cukup" untuk menyerang negara bekas Soviet itu.
Memperhatikan situasi di sepanjang perbatasan Eropa timur sebagai "sangat mengerikan", ia lebih lanjut memperingatkan bahwa militer Rusia "dapat merebut kota mana pun di Ukraina".
Baca Juga: Menakjubkan! Inilah 8 Stadion Mewah yang Siap Digunakan Untuk Piala Dunia Qatar 2022
