Namun laporan WHO tidak menyebutkan contoh spesifik di mana penumpukan limbah paling mengerikan terjadi. Tetapi merujuk pada tantangan seperti pengolahan dan pembuangan limbah resmi yang terbatas di pedesaan India serta sejumlah besar lumpur tinja dari fasilitas karantina di Madagaskar.
Bahkan sebelum pandemi, kata WHO, sekitar sepertiga fasilitas kesehatan tidak dilengkapi untuk menangani beban limbah yang ada.***