JURNAL SOREANG - Di berbagai negara, menikah merupakan hal yang paling penting dalam hidup manusia, karena bisa memperbanyak keturunan dan untuk masa depan.
Namun ternyata hal itu tidak terjadi di salah satu negara Asia, yaitu Jepang.
Penduduk Jepang rata-rata memiliki hal yang unik, yaitu mereka jarang mau menikah. Apa alasannya?
Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Orang Jepang Kaget saat Berada di Indonesia, Salah Satunya Makan Nasi Pakai Tangan
Mengutip Pongonimation, setidaknya ada 5 alasan orang Jepang malas menikah. Berikut ulasannya:
1. Karir
Alasan pertama orang Jepang tak mau menikah, yaitu mereka lebih memnetingkan karir.
Punya karir yang tinggi, membuat mereka berpikiran akan hidup mandiri dan nyaman tanpa bergantung kepada orang lain.
Hal ini juga membuat mereka menyibukkan diri pada urusan pekerjaan, ketimbang pernikahan.
2. Takut Punya Anak
Penyebab orang Jepang takut punya anak, salah satunya karena faktor biaya hidup yang tinggi.
Baca Juga: Kilas Balik! Mengenang Fenomena Paul si Gurita, Hewan Peramal di Euro 2008 dan Piala Dunia 2010
Tercatat Jepang adalah salah satu negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia.
Wanita di Jepang menjadi khawatir jika dengan adanya anak, biaya untuk hidup akan bertambah berat.
3. Tidak Bisa Bebas
Wanita Jepang menganggap pernikahan dengan segala kewajibannya, akan membatasi kebebasan mereka.
Baca Juga: Rohana Anak TKI yang Terlantar di Malaysia Puluhan Tahun, Sulit Miliki Status Kewarganegaraan
4. Kriteria yang Rumit
Wanita di Jepang akan menikah, jika mereka mampu menemukan pria yang sesuai dengan kriterianya.
Selain itu komitmen pun harus jelas, untuk menjalani hidup bersama.
Tapi kalau hal ini tidak mereka temukan, mereka lebih memilih untuk hidup melajang. Ketimbang harus menikah dengan pria yang tidak sesuai kriteria mereka.
Baca Juga: Warga Indonesia juga Perlu Tahu, Ini Makna Dodol Saat Imlek sebagai Tradisi di Brunei
5. Biaya hidup Tinggi
Wanita Jepang selalu berpikir ribuan kali jika mereka ingin membangun rumah tangga.
Diketahui Untuk hidup di negara maju seperti Jepang, suami istri harus berpenghasilan masing-masing.
Hal itu dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan atau biaya hidup yang tinggi di Jepang setiap bulannya.***