Network
JURNAL SOREANG - Pada hari Rabu 9 Desember 2022 lalu, putra mahkota Saudi Mohammed Bin Salman tiba di Doha, ibu kota Qatar.
Hal ini dilakukan dalam kunjungan pertamanya sejak Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA) memberlakukan embargo terhadap Qatar pada pertengahan 2017.
Dikutip Jurnal Soreang dari atalayar.com, kunjungan ini juga adalah bagian ketiga dari turnya ke negara-negara Teluk tetangga.
Embargo dimulai dengan blokade jalur darat, udara dan laut ke Qatar dan menuduhnya mendukung terorisme dan menjaga hubungan dengan Iran.
Qatar menjadi musuh regional banyak negara Teluk Arab lainnya, sementara Doha dengan tegas membantah memiliki hubungan apa pun.
Perselisihan ini menyebabkan beberapa ketegangan antar negara, yang berujung pada putusnya hubungan diplomatik dengan Doha hingga penyelesaiannya pada Januari 2021.
Arab Saudi dan Mesir adalah yang pertama memimpin upaya ini untuk memulihkan hubungan dengan Qatar, menunjuk duta besar baru di Doha.
Namun, ibu kota UEA, Abu Dhabi dan ibu kota Bahrain, Manama, tidak mengikuti jejak mereka.
Baca Juga: Sinetron Indonesia, Diantaranya Ikatan Cinta Disukai Warga Brunei Darussalam, Cek Faktanya
Qatar juga telah membangun kembali hubungan perdagangan dan perjalanan dengan Arab Saudi, UEA dan Mesir, mengesampingkan Bahrain.
Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menerima Pangeran Mohammed di bandara Doha, sebelum melanjutkan pertemuan mereka.
Mereka meninjau hubungan antara kedua negara dan cara-cara baru untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Kemudian perkembangan regional dan internasional baru, media pemerintah Saudi dilaporkan.
Baca Juga: Pernah Bemain di 2 Final Piala Dunia, Tetapi Dengan 2 Negara yang Berbeda, Kok Bisa? Simak Kisahnya
“Selamat datang di Qatar saudaraku Mohammad,” syekh Qatar itu menyampaikan.
Tamim bin Hamad menggambarkan kunjungan sang pangeran sebagai langkah awal yang akan mempererat ikatan kuat antara kedua negara, terutama dengan kondisi terkini di kawasan itu.
“Hubungan persaudaraan dan kerja sama antara Qatar dan Arab Saudi didasarkan pada fondasi yang kuat dari sejarah dan takdir bersama,” kicaunya di Twitter.
"Hari ini, saya berdiskusi dengan saudara laki-laki saya, Pangeran Mohammed bin Salman, cara-cara untuk meningkatkan kerja sama," paparnya.
"Antara kedua negara kita dan juga menegaskan dengan dia kepedulian kita bersama untuk mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan kita," tambah emir Qatar.
Menyusul kedatangan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sebuah upacara resmi dan prosesi diadakan untuk merayakan penyambutannya di Amiri Diwan, di mana ia juga mengadakan beberapa pertemuan dengan pejabat senior Qatar.
Putra mahkota juga mengunjungi Majelis Permusyawaratan, di mana ia diterima oleh pejabat lain.
Selain itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani memimpin rapat keenam Dewan Koordinasi Saudi-Qatar.
Kemudian, putra mahkota Saudi menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada emir atas sambutan yang luar biasa dan keramahan yang murah hati, sambil menyampaikan salam Raja Salman.
Baca Juga: Ramalan Mengejutkan Sule Soal Pandemi Covid-19 dan Virus Corona Terbukti? Simak Penjelasannya
Mohammed bin Salman tiba di Doha dari Uni Emirat Arab pada pemberhentian ketiga dari tur resminya di negara-negara Teluk.
Putra mahkota mulai di Oman setelah mengunjungi Dubai Expo 2020 di UEA dan diharapkan untuk mengunjungi Bahrain dan Kuwait berikutnya.
Ia juga akan bertemu dengan para pemimpin negara dan pejabat senior dalam upaya untuk meningkatkan hubungan internasional di antara mereka.
Tur itu dilakukan menjelang KTT Teluk akhir bulan ini, bertepatan dengan pembicaraan yang diadakan antara Iran dan negara-negara lain di komunitas internasional.
Mengenai kesepakatan nuklir 2015, yang dikecam keras oleh negara-negara Teluk Arab karena gagal untuk sepenuhnya mengatasi masalah Republik Islam Iran dan program rudal.
Rupanya pertemuan itu tak membahas dan tak ada hubungannya dengan Piala Dunia Qatar 2022. ***
