Ia terkena gangguan mental yang diyakini menderita porfiria.
Baca Juga: Waduh! Meski Tabu, Nikah Sedarah atau Incest Justru Langgeng Dilakukan di Era Romawi
Porifiria merupakan penyakit yang membuat urin pasien berwarna ungu kebiruan dan menyebabkan serangan kegilaan.
Saking stresnya Raja George III sering kabur dari tugas negara dan mengasingkan diri ke istana.
Semenjak itu dia jadi sering mengoceh dan berkhayal yang tidak-tidak. Dirinya juga terkena bipolar sehingga menyebabkan emosi dari Raja George ketiga ini menjadi tidak stabil
Penyakit ini menyebabkan dia harus diikat dengan menggunakan baju pengekang.
Baca Juga: Nikah Sedarah Ternyata Merusak Anggota Kerajaan Eropa, Ini Langkahnya untuk Perbaiki Dampak Incest
Sebagai raja yang seakan-akan tidak berkuasa akhirnya George ketiga menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan.
Sebelum meninggal pun dia ini sempat kehilangan penglihatan dan juga pendengarannya.
Raja George ketiga menderita ketidakstabilan mental sejak tahun 1765 hingga kematiannya di tahun 1820.