Dewan keamanan nasional Korea Selatan, yang mengadakan pertemuan darurat, menyatakan "penyesalan yang kuat" atas tes tersebut, kata Gedung Biru kepresidenan.
Peluncuran terbaru datang setelah enam negara, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, mendesak Korea Utara yang bersenjata nuklir untuk mengakhiri "tindakan destabilisasi" menjelang pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB untuk membahas uji coba pekan lalu.
Perdana Menteri Jepang berdiri di belakang podium di sebelah kanan menjawab pertanyaan dari wartawan yang berkumpul agak jauh darinya dalam bentuk setengah lingkaran Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan peluncuran rudal terbaru 'sangat disesalkan'
Prancis, Irlandia, Inggris, dan Albania juga menandatangani pernyataan tersebut.
"Tindakan ini meningkatkan risiko salah perhitungan dan eskalasi serta menimbulkan ancaman signifikan terhadap stabilitas regional," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam pernyataannya, Senin 10 Januari 2022.
“(Korea Utara) melakukan investasi militer ini dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat Korea Utara,” katanya.
Pembicaraan denuklirisasi terhenti sejak pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump runtuh pada 2019.
Thomas-Greenfield mengulangi seruan agar Korea Utara kembali berunding dan meninggalkan rudal dan senjata nuklirnya.