Diawali dengan Tragedi Berdarah, Inilah Alasan Timor Leste Bisa Lepas dari Indonesia

- 5 Januari 2022, 17:35 WIB
Ternyata Inilah Alasan Timor Leste Bisa Lepas dari Indonesia, Diawali dengan Tragedi Berdarah
Ternyata Inilah Alasan Timor Leste Bisa Lepas dari Indonesia, Diawali dengan Tragedi Berdarah /Pixabay

JURNAL SOREANG - Seperti diketahui, Timor Leste pernah menjadi bagian dari negara Indonesia.

Hal itu Berdasarkan Deklarasi Balibo pada tanggal 30 November 1975 yang menegaskan kalau Timor Timur (nama negara Timor Leste) menjadi provinsi ke-27 di Indonesia.

Namun faktanya kini Timtim memisahkan diri dan berdiri menjadi sebuah negara Timor Leste yang dikenal hingga saat ini.

Baca Juga: Jelang Lawan PSIS, Persija Tampilkan Pemain Anyar Keenam pada Seri 4 Liga 1 di Bali, Ini Dia Orangnya

Jika kita melihat sejarah, ada beberapa alasan mengapa negara Timor Leste lepas dari Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya.

Berdasarkan sejarah, negara Timor Leste merupakan negara bekas jajahan Portugis.

Hal yang berbeda terjadi pada wilayah Indonesia, di mana sebagian besar  wilayah dikuasai oleh Belanda.

Baca Juga: Bikin Dia Tambah Sayang Inilah Bentuk Perhatian yang Disukai Pria dari Wanita

Saat terjadi Revolusi Bunga pada tahun 1974 di Portugal, membuat ketidakstabilan politik di negara tersebut.

Ditambah lagi terjadi pemberontakan di negara-negara jajahan terutama di benua Afrika.

Hal ini dimanfaatkan oleh rakyat Timtim untuk menyatakan diri sebagai bangsa merdeka dengan mendirikan partai politik.

Ketegangan politik hingga fisik terus terjadi antara partai Pro-kemerdekaan dengan partai yang menginginkan Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia.

Baca Juga: Sadis! Berikut 7 Tragedi Pembunuhan yang Bermula Dari Situs Kencan

 

Kronologi Berpisahnya Timor Leste diawali Tragedi Berdarah 1999

Pada tahun 1991 terjadi sebuah peristiwa besar yang dikenal sebagai Pembantaian Santa Cruz.

Peristiwa tersebut diawali dengan tentara Indonesia melepaskan tembakan terhadap 4.000 pelayat pro-kemerdekaan di sebuah pemakaman.

Baca Juga: Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur Terjadi di Salah Satu Pontren di Ciparay, Polisi Dalami Modusnya

Peristiwa tersebut menyebabkan lebih dari 200 orang tewas dan telah diabadikan oleh seorang jurnalis foto Inggris.

Tentu kejadian tersebut disiarkan di televisi negara-negara Barat dan untuk pertama kalinya pemerintah Amerika Serikat mengutuk Indonesia atas kejadian tersebut.

Negara Indonesia menjadi bulan-bulan beberapa negara dan banyak yang menggunakan isu Timtim untuk mempermalukan Indonesia di dunia Internasional.

Di sisi lain presiden Indonesia yang ketika itu memerintah selama 7 bulan, B.J Habibie mendapat surat dari Perdana Menteri Australia, John Howard di tanggal 19 Desember 1998.

Surat itu berisi mengenai usulan untuk melakukan peninjauan ulang pelaksanaan referendum bagi rakyat Timor Timur.

Hingga akhirnya, Pada tanggal 4 September 1999 hasil referendum secara resmi diumumkan di Dili yang menyatakan bahwa masyarakat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.***

 

 

Editor: Ghulam Halim Hanifuddin

Sumber: Ilmugeografi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x