JURNAL SOREANG – Timor Leste yang dulunya merupakan bagian dari Indonesia dengan nama Timor Timur yang berada di sebelah timur Pulau Timor.
Namun akhirnya Timor Timur memutuskan untuk memisahkan diri dan berganti nama menjadi Timor Leste pada 20 Mei 2002.
Namun ternyata semenjak memisahkan diri dengan Indonesia, Timor Leste justru terus mengalami beberapa permasalahan dalam pemerintahannya.
Berikut ini 7 fakta Timor Leste setelah memisahkan dan memerdekakan diri dari Indonesia.
1. Negara Paling Miskin di Asia
Sumber penghasilan utama Timor Leste dalam mensejahterakan rakyatnya adalah tambang minyak yang ada di negaranya.
Meskipun memiliki ladang dan tambang minyak, Timor Leste ternyata tetap mendapatkan julukan sebagai salah satu negara termiskin di dunia dan juga negara paling miskin di Asia.
Bahkan belum lama ini Timor Leste mendapatkan gelar dan julukan baru, yang disebut-sebut sebagai negara paling berbahaya di dunia.
Kok bisa? Timor Leste sendiri merupakan negara yang semakin mendekati kebangkrutan dan terjatuh dalam kemiskinan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Timor Leste Lepas dari Indonesia, Simak Penjelasan Berikut
Hal tersebut diakibatkan cadangan minyak dari ladang minyak mereka yang mulai menipis serta cadangan uang yang mulai tak memadai.
2. Disebut Sebagai Negara Tertinggal
Kemiskinan yang dialami Timor Leste kian terbuktikan oleh pernyataan Bank Dunia yang menyebutkan bahwa Timor Leste merupakan negara yang tertinggal.
Bagaimana tidak jumlah pengangguran di Timor Leste mencapai 20% penduduk yang ada di Timor Leste.
Mirisnya lagi 52,9% penduduk memiliki pendapatan kurang dari 1,25 Dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp18 ribu per hari.
Baca Juga: Timor Leste, Sempat jadi Bagian Indonesia, Namun Akhirnya Merdeka
3. Tidak Menggunakan Rupiah
Di Timor Leste menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai mata uang resmi yang mereka gunakan, dan uang rupiah tak laku untuk digunakan di sana.
Penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat di Timor Leste ternyata sangat mempengaruhi perekonomian di sana.
4. Biaya Hidup yang Tinggi
Perubahan mata uang dengan penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat
tentu saja biaya hidup di sana sangatlah tinggi.
Hal tersebut juga membuat ketidakseimbangan ekonomi antara pendapatan yang mereka dapatkan dengan pengeluaran yang harus mereka keluarkan setiap harinya.
Baca Juga: Jangan Salah! Berikut Kisah Timor Leste yang Sempat Jadi Bagian Indonesia, Tapi Akhirnya Terpisah
5. Tanah yang Susah Diolah
Ternyata tanah di Timor Leste adalah jenis tanah yang susah diolah oleh masyarakat setempat.
Hal tersebut semakin membuat ketidakseimbangan ekonomi akibat hilangnya salah satu matapencaharian.
Tanah yang tak mudah diolah membuat para masyarakat Timor Leste susah untuk menanam padi sebagai sumber perekonomian.
Baca Juga: Bikin Kaget! Begini Nasib Timor Leste Setelah Merdeka dari Indonesia
6. Tidak Makan Nasi
Sulitnya mengolah tanah di Timor Leste, membuat para petani tak dapat menanam padi sebagai kebutuhan pokoknya.
Pada akhirnya masyarakat Timor Leste menjadikan jagung sebagai bahan pangan pokok sehari-hari.
7. Tidak Menggunakan Bahasa Indonesia
Timor Leste menggunakan Bahasa Portugis sebagai bahasa sehari-hari yang mereka gunakan.
Beberapa administrasi di sana menggunakan Bahasa Portugis, namun perubahan tersebut menjadi suatu kesulitan bagi masyarakat sana yang telah menggunakan Bahasa Indonesia selama 25 tahun.
Timor Leste juga mengalami sedikit kesulitan dalam hal pendidikan, yaitu sebagian bahkan separuh jumlah penduduk di sana masih mengalami kesulitan dalam membaca.***