Raja tidak pernah melupakan kematian putrinya, dia hampir tidak dapat dihibur dan selalu menganggap anaknya masih hidup.
13. Penyakitnya membuat dirinya mengoceh terus menerus
Salah satu gejala fisik, mental dan perilaku yang terjadi selama ia sakit adalah dia mengoceh terus menerus.
Baca Juga: Untuk Tambal Celah, Persija Perlu Rekrut Lagi Pemain Baru, Ini Penjelasan Bambang Pamungkas
Pada tahun 1819, ia bahkan pernah mengoceh hingga 58 jam, sampai mulutnya benar-benar berbusa.
14. Tahun-tahun terakhirnya dihabiskan dalam rasa sakit dan kebingungan
Masalah George bukan hanya mental tetapi juga fisik, karena menderita sakit dan nyeri yang parah.
Ia bahkan mengalami kejang-kejang sehingga para pembantu harus duduk diatasnya agar dia tidak melukai dirinya sendiri.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 yang Dilakukan LDII Dapat Apresiasi CEPH Griffith University Australia
Ia juga mengalami katarak yang membutakannya dan pendengarannya memburuk seiring bertambahnya usia.
Karena itu ia menjadi bingung karena tidak dapat berkomunikasi lagi dengan mudah.
15. Memiliki sembilan putra tapi sulit menghasilkan pewaris laki-laki
Karena Raja sangat membenci putranya, maka ia kesulitan menentukan siapa ahli warisnya.