Ternyata Hoaks! Tradisi Aneh Suku Kalash Pakistan, Para Pemuda Bebas Meniduri Semua Wanita yang Diinginkan

- 20 Desember 2021, 19:14 WIB
Ilustrasi  Tradisi aneh Suku Kalash Pakistan, Para Pemuda Bebas Meniduri Semua Wanita yang Diinginkan
Ilustrasi Tradisi aneh Suku Kalash Pakistan, Para Pemuda Bebas Meniduri Semua Wanita yang Diinginkan /Pixabay

 

JURNAL SOREANG- Lembah Kalash adalah salah satu tempat wisata yang terkenal di Pakistan dan terletak di Distrik Chitral.

Wilayah ini terletak di dekat perbatasan Afghanistan dan masih dibilang cukup bahaya untuk menuju wilayah ini.

Sebab banyak pembegalan di tengah jalan oleh para penjahat dan oknum pejuang Afghanistan, Lembah Kalash ini dihuni oleh suku etnis minoritas di Pakistan.

Baca Juga: Subhanallah! 30 Fakta Unik Tentang Pakistan, Negeri Mayoritas Muslim Tetangga India yang Subur Makmur

Suku ini dikenal memiliki kulit pucat dan mata yang berwarna terang, populasinya kini hanya tersisa 4.000 jiwa yang tersebar di tiga lembah terpencil.

Mereka tinggal di sebuah pegunungan dan memiliki bangunan yang unik membuat para wisatawan ingin mengunjunginya.

Memiliki tradisi dan budaya suku Kalash masih dijaga dengan baik salah satunya tradisi yang mendapat pengakuan dari UNESCO yaitu tradisi unik yang mengamati bulan.

Keseharian suku Kalash yaitu bercocok tanam dan peternak dengan suhu udara yang dingin bercocok tanam buah anggur.

Baca Juga: Beda Dengan Thailand, Ternyata Wanita Transgender Di Pakistan Sering Mengalami Kekerasan

Terdapat tradisi unik bagi perempuan yang sedang datang bulan maupun hamil, mereka tidak boleh tinggal bersama keluarganya dan disediakan tempat khusus tersendiri.

Uniknya lagi perempuan suku Kalash membuat pakaian sendiri, merajut berwarna warni yang mencolok sebagai tanda mereka bahagia.

Ada salah satu festival unik yakni para remaja yang kuat dikirim ke pegunungan untuk tinggal bersama kambing selama musim panas.

Baca Juga: Bukan Brunei Darussalam, Pasangan Muda di Pakistan Minum Racun dan Meninggal Karena Tak Direstui Keluarga

Selama festival itu dilaksanakan selama 1 hari dia diizinkan melakukan hubungan seksual dengan wanita yang ia inginkan. Bahkan tidak memandang status perempuan tersebut sudah menikah maupun belum.

Namun suku Klash dikabarkan mengklaim tradisi tersebut sudah dihapus dalam beberapa tahun terakhir karena publisitas negatif oleh dunia.

Dikutip dari swarajyamag.com, Suku Kalash bahkan tegas menyebutkan bahwa tradisi itu hanya isapan jempol belaka dan justru telah mencemarkan nama baik mereka.***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Sanshana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah