Untuk bisa duduk sebagai kaisar, Wu Zetian rela melakukan apapun. Wu Zetian bahkan pernah menuduh permaisuri melakukan praktik sihir dan pembunuhan terhadap anak permaisuri.
Tidak hanya itu, setelah ia berhasil menjadi seorang Ratu, ia menyingkirkan pejabat yang menentang perintahnya.
Bahkan parahnya, setelah ia menjadi seorang kaisar, ia tetap melakukan pembunuhan untuk menjaga tahtanya.
Baca Juga: Akibat Pandemi, Target Bulan Dana PMI Kabupaten Bandung Jauh dari Target, Ini Upaya Terakhir PMI
Ratu merupakan seorang wanita yang memiliki tugas memimpin rakyat guna rakyatnya merasa aman dan sejahtera.
Selain itu, Ratu pada umumnya dijadikan pendamping seorang Raja dalam mengemban tugas. Baik itu di Kerajaan Tiongkok atau di Kerajaan Brunei Darussalam.
Namun siapa sangka, ternyata seorang Ratu bisa berbuat kejam, seperti yang pernah terjadi di Kerajaan Tiongkok.
Padahal seorang Ratu pada umumnya memiliki sifat atau karakter lemah lembut dan mengayomi rakyatnya.
Namun sifat atau karakter lemah lembut itu sepertinya tidak ada dalam diri seorang Ratu Wu Zetian.