Karena rasa cinta dan takutnya terhadap Asiyah, Firaun tak berani meminta Asiyah untuk menyerahkan bayi laki-laki tersebut kepadanya.
Baca Juga: Semua Program di Kemendikbudristek Bermuara Pada 3 M yakni Murid, Murid, dan Murid, Ini Maksudnya
Sedangkan para algojo berani datang dan meminta Asiyah menyerahkan bayi tersebut. Namun Asiyah menjadi murka dan menolak untuk menyerahkan bayi laki-laki ini.
“Pergilah kalian dari hadapanku. Karena aku tidak akan memberikan bayi ini kepada siapapun,” kata dia.
Dan Asiyah pun datang kepada Firaun dan merayu untuk dizinkan agar dapat merawat bayi kecil ini.
Bayi laki-laki tersebut diberi nama Musa. Kisah ini dikisahkan dalam Al quran Surah Al Qashash ayat 9. Kepada Firaun Asiyah berkata, “ ia bayi kecil adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu, jangan lah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil menjadi anak, sedangkan mereka tiada menyadari.”
Namun Firaun yang dibayang-bayangi oleh tafsir mimpinya, awalnya tetap meminta agar bayi tersebut tetap dibunuh. “tidak, anak ini tetap harus dibunuh, aku takut, jika dia berasal dari kalangan Bani Israil dan kemudian menghancurkan kerjaaan kita,” kata Firaun kepada Asiyah.
Asiyah pun tak mau putus asa untuk tetap mempertahankan bayi tersebut, ia terus merayu firaun hingga firaun tak berdaya dibuatnya. Akhirnya ia mengizinkan untuk Asiyah tetap merawat bayi kecil itu di Isatananya.***