Keponakan Sultan Hassanal Bolkiah ini Hamburkan Uang Rp576 Miliar Sebulan, Ternyata Pemain Sepakbola Terkaya!

- 27 November 2021, 10:24 WIB
Faiq Jefri Bolkiah pesepakbola profesional keponakan Sultan Hassanal Bolkiah/tangkapan layar
Faiq Jefri Bolkiah pesepakbola profesional keponakan Sultan Hassanal Bolkiah/tangkapan layar /@bruneiroyalfamily dan @fjefrib

JURNAL SOREANG - Faiq Bolkiah adalah pemain berusia 23 tahun yang saat ini bermain untuk anak perusahaan Marítimo, klub Portugal yang
direkrutnya dua musim lalu, tidak sesukses yang diharapkan.

Untungnya baginya, bagaimanapun, pesepakbola kelahiran Amerika ini tidak perlu menjadi atlet yang sukses untuk menjalani kehidupan mewah.

Dikutip Jurnal Soreang dari marketresearchtelecast.com, meski banyak yang tidak mengetahuinya, Faiq Bolkiah berpotensi menjadi pesepakbola terkaya di planet ini.

Penyerang Dia adalah keponakan Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei, yang memiliki warisan keluarga hingga 15 miliar euro atau setara Rp244 triliun lebih yang akan diwarisi oleh Faiq sendiri.

Baca Juga: Simak! Rekomendasi HP Vivo Harga 2 Jutaan Terbaru November 2021, Vivo Y20s sampai Vivo Z1 Pro

Ayahnya adalah Jefri Bolkiah adik dari Sultan Hassanal Bolkiah, seorang saudagar dan raja minyak yang tajir melintir, jadi Faiq adalah anggota keluarga kerajaan.

Setelah bermain di tim remaja AFC Newbury, Faiq menandatangani kontrak satu tahun dengan Southampton FC pada tahun 2009, tetapi dia tidak meyakinkan lalu pindah ke Arsenal.

Dari sana ia ditransfer ke Chelsea, di mana ia menghabiskan dua tahun, dan pada 2015 Faiq menandatangani kontrak tiga musim dengan Leicester.

Meskipun tidak berhasil dalam sepak bola profesional, ia telah menjadi pemain internasional untuk Brunei enam kali dan telah mencetak gol untuk tim nasionalnya.

Baca Juga: Pemain Persib Bandung, Rashid Ungkap Indonesia di Mata Warga Palestina: Mereka Cinta Indonesia

Segala sesuatu telah dikatakan tentang ayahnya: bahwa ia menghabiskan $40 juta atau setara Rp576 miliar lebih dalam sebulan untuk membeli mobil, jam tangan, pena erotis emas putih hingga pesta karaoke dengan kerumunan wanita cantik.

Faiq telah hidup sangat mewah sebagai putra mahkota, tetapi mimpinya adalah menjadi pesepakbola dan dia telah berjuang untuk itu.

Bahkan, ia terus melakukannya di Portugal, khususnya di tim kedua Marítimo.

“Saya telah bermain sepak bola selama yang saya ingat dan sejak usia sangat muda saya selalu suka pergi ke lapangan dan menguasai bola. Orang tua saya selalu mendukung saya dengan membantu saya mencapai impian saya menjadi pesepakbola.

Baca Juga: MUI Kabupaten Bandung Gelar Pembahasan Permendikbud Pencegahan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi

Faiq mengaku dilatihdengan keras baik secara psikologis maupun fisik selama masa kanak-kanak, jadi ia mengaku bahwa kedua orang tuanya adalah panutannya. ***

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: marketresearchtelecast.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah