Adink menjelaskan kalau dirinya harus benar-benar mandiri ketika bekerja di Brunei Darussalam.
"Kalau kita sakit atau ada masalah, kita tidak ada tempat untuk berkeluh kesah selain ke teman sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Banyak Masyarakat Ekonomi Bawah Ditipu Pinjol, Ini Permintaan Presiden Jokowi kepada OJK
Ading lalu mengungkapkan kesedihan dan duka mendalam dirinya soal keluarga, dan jarak yang begitu jauh dari kampung halaman.
"Saya dari 2010 di sini, berapa saudara saya yang sudah meninggal," ungkapnya.
"Saya tidak bisa menghadiri pemakaman mereka. Karena ada jarak yang begitu jauh," sambung Ading.
Kesedihan melihat saudaranya yang sudah tiada, merupakan duka mendalam bagi Ading.
"Itu betul-betul duka yang mendalam di hati saya," ujarnya.
"Di saat kita di sini kerja, banting tulang demi keluarga. Kita mengharapkan mereka di sana itu bahagia," sambung Ading.