JURNAL SOREANG - Baru-baru ini, beredar kabar berita varian Covid-19 R.1 yang berasal dari Jepang.
Varian Covid-19 R.1 ini ternyata sudah banyak ditemukan di Panti Jompo Kentucky, Amerika Serikat.
Selain di Kentucky, varian Covid-19 R.1 sudah merebak di 47 negara bagian Amerika.
Baca Juga: Tertarik Buka Usaha Sampingan Sebagai Agen Properti dengan Modal Minim? ini 4 Langkahnya
Varian R.1 terdeteksi pertama kali di Jepang pada Januari 2021.
Varian tersebut diidentifikasi dari tiga orang dalam satu keluarga di Jepang, dengan usia 10 dan 40 tahun.
Institut Kesehatan Nasional (NIH) menyebut para pasien di negaranya tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Baca Juga: Kabar Baik! 7 Bansos Dilrediksi Cair Bulan Oktober 2021, Cek Laman Kemensos.go.id
“Ketiga pasien ini tinggal di Jepang dan tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri,” menurut laporan NIH.
Varian tersebut dikabarkan menembus perlindungan antibodi yang berasal dari vaksinasi lengkap.
NIH juga menyebut persentase isolat SARS-Cov-2 dalam varian R.1 di Jepang telah melonjak lebih cepat dibandingkan dari kasus di Amerika Serikat.
Kasus di Amerika Serikat dilaporkan sebanyak 2.259, sedangkan di Jepang melaporkan sebanyak 7.519 kasus.
Saat ini kedua negara tersebut memang memimpin dalam kasus varian R.1 terbanyak di dunia.
Namun ternyata varian R.1 tidak hanya tersebar di dua negara itu saja.
Varian R.1 telah ditemukan di 31 negara seperti di China, India dan Eropa bagian barat.
Telah ada 10.567 kasus varian R.1 ditemukan di seluruh dunia per 21 September 2021.
Sebagai informasi, varian R.1 merupakan salah satu varian yang mengandung sejumlah mutasi.
Salah satunya D614G yang menular dan lebih menular dibanding varian lain.
Indonesia diharapkkan waspada terhadap varian Covid-19 R.1 ini karena perbatasan masih dibuka.
“Selama perbatasan masih dibuka ya kudu waspada apalagi karantina cuma 8 hari, masih ada celah virus bisa masuk,” ungkap Satgas Covid-19 pada Rabu, 29 September 2021.***