JURNAL SOREANG - Para penduduk di Kota Herat dan Kandahar, Afghanistan, tak bisa berbuat banyak saat kedua kota mereka jatuh ketangan kelompok Taliban.
Dikutip dari Al-Jazeera, para penduduk kecewa lantaran pemerintah Afghanistan seolah membiarkan rakyatnya dijajah Taliban.
"Mereka benar-benar menjual kami, tidak ada perlawanan dari pemerintah," kata seorang penduduk perempuan di Kandahar pada Kamis malam, 12 Agustus 2021.
Kelompok Taliban mulai meningkatkan serangan sejak Mei 2021, saat Amerika Serikat (AS) menarik mundur pasukan dari Afghanistan.
Seorang pendukung milisi anti-Taliban yang lebih dikenal sebakai ‘pasukan pemberontak’vmengatakan, masih ada beberapa kota lain yang menjadi Talban berikutnya.
"Faktanya, semua tempat ini diserahkan begitu saja. Kabul dan Mazar-i-Sharif akan menjadi target berikutnya," katanya merujuk pada dua kota besar terakhir yang tersisa yang masih berada di tangan pemerintah.
Hingga saat ini,Taliban sudah menguasai 18 ibukota dari 34 propinsi Afghanistan sejak 6 Agustus 2021.
Baca Juga: Ledakan Bom Saat Buka Puasa, 21 Orang Afghanistan Tewas Seketika
Dalam seminggu terahir sejak Taliban menduduki ibukota propinsi pertama, tidak ada satupun pejabat pemerintah, termasuk presiden Ashraf Ghani, yang secara terbuka mengakui telah kehilangan satu provinsi.