“Tim SIKK Farm mengajukan G-Mart as a Young Entrepreneur Innovation untuk dilombakan, yaitu program sekolah hijau yang terinspirasi artikel karya K. G. Burt berjudul Development of the GREEN (Garden Resources, Education, and Environment Nexus) Tool: An Evidence-Based Model for School Garden Integration,” tutur Farid. Dalam artikel tersebut, Burt memaparkan pemanfaatan taman sekolah sebagai media belajar siswa.
“Tim SIKK Farm mengadopsi ide itu dengan menambahkan pemanfaatan taman sekolah untuk kegiatan kewirausahaan,” imbuh Farid.
Pembimbing Tim SIKK Farm, Susmin Ito, yang merupakan Guru Mata Pelajaran Geografi dan Kewirausahaan, mengakui tim membutuhkan waktu empat bulan untuk mempersiapkan diri.
“Proses dimulai dari pengembangan konsep, persiapan alat dan lahan, penyemaian, penanaman, perawatan, pengamatan pertumbuhan, sampai dengan panen. Hasil panen dimanfaatkan untuk pengembangan kewirausahaan siswa,” tutur Susmin yang juga gemar berkebun.
Sementara itu, Kepala SIKK, Dadang Hermawan, yang memelopori gagasan “Green School” menuturkan dalam kurun waktu satu tahun, pihaknya telah melihat hasil Green School.
Baca Juga: Netizen Bertanya-tanya Orisinalitas Lagu Butter milik BTS yang Mirip dengan Melodi Game era 90an.
Selain berhasil mengikuti lomba, program ini sudah menghasilkan berbagai tanaman produktif untuk menunjang program SMK Kuliner. “Kami harap, program ini terus berkembang dan membudaya di kalangan civitas akademika SIKK,” tuturnya.
Siswa sekaligus Ketua Tim SIKK Farm, Mahsuri, mengucapkan terima kasih pada guru-guru yang telah melatih.
“Alhamdulillah. Kami sangat bersyukur. Hasil ini melampaui harapan kami bisa mendapatkan medali emas. Kami bersyukur memiliki tim yang tenang dan kompak, serta selalu berkerja sama dengan baik,” tutup Mashuri bin Yusuf.***