JURNAL SOREANG- Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Tokyo atau dikenal pula sebagai Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) bersama 13 SILN lainnya bersiap menghadapi proses akreditasi yang akan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).
Untuk itu, SRIT mengikutsertakan 10 guru dan tenaga kependidikannya dalam bimbingan teknis (bimtek) yang difasilitasi Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek.
Bimtek Akreditasi SILN dilaksanakan secara daring pada 9 hingga 10 Juni 2021. Kegiatan ini diikuti 14 kepala SILN, dan dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BKHM Kemendikbudristek Hendarman. Salah satu narasumber yang hadir dalam bimtek tersebut yaitu Ketua BAN-S/M, Toni Toharudin.
Dalam sambutannya Toni Toharudin menegaskan tujuan akreditasi salah satunya untuk memotret kinerja satuan pendidikan (performance-based) terkait dengan peningkatan mutu pendidikan. "Akreditasi bukan sekadar mengecek kesesuaian administrasi dengan ketentuan yang ada (compliance-based)," ujarnya.
Toni menambahkan, komponen-komponen utama pemotretan yang dulu ada 8 dan 163 indikator, sekarang disederhanakan menjadi hanya 4 komponen dan 35 indikator.
"Kita menggunakan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020 yang sudah ditetapkan dalam Keputusan Mendikbud Nomor 1005/P/2020 dan BAN S/M sudah memahami kondisi situasi SILN di berbagai negara sehingga akan arif bijaksana dalam pelaksanaanya," jelas Toni.
Baca Juga: Tiga Sekolah Indonesia di Arab Saudi Meriahkan Hari Lahir Pancasila Lewat Lomba
Sementara Plt. Kepala BKHM Hendarman menyampaikan terima kasih kepada Ketua BAN-S/M atas prakarsa kegiatan bimtek akreditasi tersebut mengingat tahun 2021 ini ada 7 SILN yang akan akreditasi ulang.