Atas kasus tersebut, Presiden AS, Joe Biden turun tangan dengan memerintahkan badan intelijennya untuk menyelidiki siapa dalang dibalik serangan peretasan itu.
Menurut seorang peneliti keamanan senior Huntress, John Hammond, mengatakan serangan saat ini adalah hasil kerja dari REvil.
Baca Juga: Warga Belanda Antusias dengan Dunia Wayang, Ini Buktinya
REvil sendiri merupakan sindikat kriminal berbahasa Rusia.
"Berdasarkan semua yang kami lihat saat ini, kami sangat yakin ini (adalah) REvil/Sodinikibi," kata Hammond.
Sebelumnya, FBI menyalahkan REvil pada Mei lalu atas kasus serangan ransomware terhadap konglomerat daging kemasan asal Brazil.
Baca Juga: KBRI Tokyo dan IPTIJ Gelar Edu Fair Bagi 40 Ribu Pekerja Migran Indonesia di Tokyo
Sehingga peretasan pada waktu itu mengakibatkan terganggunya pemrosesan dan pengiriman daging di AS, Kanada, dan Australia.
Namun dalam hal ini, Joe Biden menegaskan bahwa dalam sudut pandangnya dia tidak menuduh langsung pada Rusia saat konferensi pers.
Dia mengatakan bahwa pihak berwenang tidak yakin siapa yang berada di balik serangan itu.