1000 Perusahaan di AS hingga Toko Kelontong di Swedia, Diretas, Sebelumnya FBI Tuduh REvil sebagai Dalang

Sam
- 5 Juli 2021, 15:42 WIB
Ilustrasi kasus peretasan (Ransomware).
Ilustrasi kasus peretasan (Ransomware). /Reuters/

Atas kasus tersebut, Presiden AS, Joe Biden turun tangan dengan memerintahkan badan intelijennya untuk menyelidiki siapa dalang dibalik serangan peretasan itu.

Menurut seorang peneliti keamanan senior Huntress, John Hammond, mengatakan serangan saat ini adalah hasil kerja dari REvil.

Baca Juga: Warga Belanda Antusias dengan Dunia Wayang, Ini Buktinya

REvil sendiri merupakan sindikat kriminal berbahasa Rusia.

"Berdasarkan semua yang kami lihat saat ini, kami sangat yakin ini (adalah) REvil/Sodinikibi," kata Hammond.

Sebelumnya, FBI menyalahkan REvil pada Mei lalu atas kasus serangan ransomware terhadap konglomerat daging kemasan asal Brazil.

Baca Juga: KBRI Tokyo dan IPTIJ Gelar Edu Fair Bagi 40 Ribu Pekerja Migran Indonesia di Tokyo

Sehingga peretasan pada waktu itu mengakibatkan terganggunya pemrosesan dan pengiriman daging di AS, Kanada, dan Australia.

Namun dalam hal ini, Joe Biden menegaskan bahwa dalam sudut pandangnya dia tidak menuduh langsung pada Rusia saat konferensi pers.

Dia mengatakan bahwa pihak berwenang tidak yakin siapa yang berada di balik serangan itu.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: IB Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah